klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani Bantah Anggaran Dadakan Soal GUS

avatar Abdul Aziz Qomar
  • URL berhasil dicopy
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat menyampaikan jawaban atas PU Fraksi-Fraksi (Ist)
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat menyampaikan jawaban atas PU Fraksi-Fraksi (Ist)

KLIKJATIM.Com | Gresik – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menanggapi pemandangan umum (PU) fraksi atas rancangan APBD (R-APBD) 2024 yang disampaikan masing-masing fraksi di DPRD Gresik. Tanggapan itu disampaikan dalam Rapat Paripurna dengan agenda Jawaban Bupati atas PU Fraksi, Senin (23/10/2023).

Salah satu yang ditekankan Yani adalah soal tudingan Fraksi PKB yang menyebutkan ada anggaran dadakan terkait pembangunan Gresik Universal Science (GUS) sebesar Rp22 miliar, padahal tidak ada sebelumnya dalam rencana kerja dan konsepnya tidak jelas.

"Semua program dan kegiatan pada R-APBD 2024 telah tertuang dalam dokumen perencanaan sebelumnya, baik RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) 2024 maupun KUA-PPAS 2024," tegas Yani.

Baca juga: Islamic Center Balongpanggang Gresik Akan Diubah Jadi ‘GUS’ dengan Anggaran Rp22 Miliar, Dewan Tidak Setuju
Pada bidang pendidikan, Yani mengetengahkan, pendidikan sebagai salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten tercermin dalam alokasi anggaran bantuan penyelengaraan pendidikan diniyah dan guru swasta (BPPDGS) dan BOSDA yang dilakukan Pemkab Gresik.

"Serta anggaran untuk perbaikan gedung-gedung sekolah serta alokasi anggaran untuk infrastruktur pendidikan. Sebagai wujud komitmen kami dalam menjadikan prioritas," ungkap dia.

Menanggapi terkait alokasi anggaran untuk pelatihan kerja dan peningkatan kualitas Balai Latihan Kerja (BLK), sambung dia, pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran yang cukup pada Dinas Tenaga Kerja. Diantaranya berupa pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja.

"Sedangkan untuk anggaran Balai Latihan Kerja sudah diusulkan ke Kementerian Tenaga Kerja," beber Yani.

Sedangkan terkait hasil kajian potensi pendapatan dari pajak daerah dan retribusi daerah yang telah dilaksanakan oleh Tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Airlangga (Unair), dimana hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa tingginya potensi pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten Gresik tidak dibarengi dengan daya pungut aparatur terkait, alias daya pungut pemerintah masih lemah.

Atas hal tersebut Gus Yani mengaku akan berupaya untuk menjalankan semaksimal mungkin hasil kajian tersebut dengan melakukan upaya-upaya perbaikan yang telah disampaikan secara bertahap. (qom)

Editor :