klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Lapangan Hidayah Diproyeksikan Sumbang 8.973 BOPD Pada 2027

avatar Abdul Aziz Qomar
  • URL berhasil dicopy
Acara SKK Migas dan Petronas di Gresik (Dok/Klikjatim.com)
Acara SKK Migas dan Petronas di Gresik (Dok/Klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Gresik —Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) optimis target lifting harian minyak tahun ini tercapai.

Optimisme tersebut salah satunya ditopang pengembangan lapangan pertama atau Plan of Development I (POD I) Lapangan Hidayah oleh Petronas, yang saat ini sudah mulai dikerjakan. Lapangan Hidayah sendiri merupakan bagian dari Wilayah Kerja North Madura II.

Kepala SKK Migas Jawa Bali Nusa (Jabanusa), Nurwahidi menjelaskan, di kawasan tersebut, ada beberapa lapangan migas yang lebih dahulu beroperasi.

"Hal ini menunjukkan bahwa jika dilakukan eksplorasi, lapangan-lapangan baru akan tetap mungkin ditemukan, bahkan di wilayah yang kegiatan hulu migas-nya sudah cukup padat," tutur Nurwahidi, di acara Bincang Santai Bersama Petronas di Gresik, Senin (3/4/2023).

Baca juga: SKK Migas Jalin 28 Kesepakatan Komersial Tanpa Lupakan Konservasi Lingkungan Hidup

Dijelaskan, SKK Migas mendorong percepatan PoD I Lapangan Hidayah agar sumber daya minyak yang ditemukan dapat segera diproduksi. Dengan begitu, dapat menambah produksi minyak, sehingga bisa menekan impor energi.

"Kedepan kami optimis, Lapangan Hidayah menjadi salah satu kontributor penting untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel pada 2030," jelas Nurwahidi.

Diungkapkan, masuknya investasi seperti ini merupakan bukti bahwa industri hulu migas Indonesia masih menarik di mata investor.

"Tinggal bagaimana kami sama-sama bekerja menciptakan iklim investasi yang kondusif," imbuh Kepala SKK Migas Jabanusa, Nurwahidi.

Lapangan itu diperkirakan aktif berproduksi selama 15 tahun (2027 – 2041). Dalam kurun waktu ini, lapangan diprediksi berkontribusi pada penerimaan negara US$ 2,1 miliar atau setara Rp31 triliun.

“Kami berharap semua pemangku kepentingan dapat mendukung sepenuhnya atas pengembangan Lapangan Hidayah, sehingga kontribusi-kontribusi yang kami perkirakan tersebut dapat segera terwujud,” kata Nurwahidi.

Presiden Direktur Petronas Indonesia Yuzaini Md Yusof dalam keteranganya mengatakan, pihaknya optimisme dalam berkontribusi mewujudkan target produksi 1 juta barel per day (BOPD).

"Selama ini Petronas memperoleh manfaat dari relasi kerja sama yang baik dengan media massa," imbuh Yuzaini.

Berdasarkan rencana proyek pengembangan Bukit Tua Fase 2B tersebut, diharapkan dapat meningkatkan produksi minyak menjadi 12.500 barrel oil per day (BOPD). Sedangkan target pengaliran gas pipa 30 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).

Lapangan Hidayah, akan berproduksi atau onstream pada awal 2027, dengan tingkat produksi sekitar 8.973 barrel oil per day (BOPD). Lapangan tersebut akan mencapai puncak produksi pada 2033 yakni 25.276 BOPD.

Perusahaan eksplorasi migas asal Malaysia, Petronas baru menemukan cadangan setelah melakukan pengeboran tiga sumur eksplorasi di wilayah itu. Sumur terakhir yang dibor adalah Hidayah-1.

Hidayah-1 menghasilkan penemuan dengan estimasi cadangan minyak 88,55 Million Stock Tank Barrel (MMSTB). Lapangan Hidayah berlokasi sekitar 6 kilometer (km) di utara Pulau Madura. (yud)

Editor :