KLIKJATIM.Com | Gresik - Banjir yang melanda Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik selain menggenangi rumah warga, juga merendam 139 hektare (Ha) lahan pertanian, baik tanaman maupun tambak.
Berdasarkan data yang di-update oleh Camat Balongpanggang Muhammad Amri, desa yang kebanjiran bertambah dua menjadi enam desa, dari sebelumnya empat desa pada laporan awal.
Enam desa tersebut yaitu Desa Dapet, Ngampel, Sekarputih, Wotansari Banjaragung dan Karangsemanding.
Disampaikan, rumah warga yang terendam air luapan Kali Lamong tersebut berjumlah 919 di enam desa tersebut.
"Ketinggian rata - rata 50 hingga 100 sentimeter," ujarnya.
Diungkapkan, air diketahui mulai masuk pemukiman pada pukul 03.00 WIB dini hari, Minggu (19/02/2023).
Ditambahkan, monitoring terus dilakukan bersama pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut. Termasuk sesegera mungkin menyampaikan informasi perkembangan lebih lanjut kepada masyarakat terdampak.
"Jalur evakuasi sudah ada tiap desa, dan apabila dimungkinkan dapur umum, titiknya udah dikoordinasikn jauh-jauh hari, karena air baru naik tapi debit cepat, maka warga harus dapat info sedini mungkin," tandas dia.
Akibat dari banjir tersebut, jalan lingkungan desa dan jalan poros desa lumpuh tergenang air.
"Areal pertanian di perkirakan gagal Panen," tutur mantan Sekdin Dishub Pemkab Gresik tersebut.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Gresik Darmawan menyampaikan, banjir tak hanya terjadi di wilayah Gresik selatan, namun juga terjadi di wilayah utara, tepatnya di Kecamatan Bungah yang disebabkan luapan sungai Bengawan Solo.
"Untuk wilayah utara Kecamata Bungah di antaranya Desa Mojopuro dan Desa Bunga, demikian data sementara yang telah kami terima," tuturnya. (yud)
Editor : Abdul Aziz Qomar