KLIKJATIM.Com | Sidoarjo – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo terus berupaya melakukan peningkatan serta optimalisasi pelayanan kesehatan dasar masyarakat. Salah satunya pada akhir tahun 2022 ini, Pemkab Sidoarjo membangun gedung Public Safety Center (PSC) 119 di Jalan Untung Suropati.
Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali pun meninjau secara langsung ke lokasi, sekaligus meresmikan Gedung PSC 119 yang keberadaannya satu atap dengan Griya Sehat pada Senin (5/12/2022). Adapun Layanan respon cepat bebas pulsa tersebut untuk melayani masyarakat yang memerlukan bantuan gawat darurat kesehatan.
Sekedar informasi bahwa layanan cepat tanggap darurat kesehatan tersebut sebelumnya menempati IGD RSUD Sidoarjo. Dan masyarakat bisa memanfaatkan layanan bebas pulsa 24 jam itu, jika sewaktu-waktu membutuhkan bantuan penanganan kesehatan. Dengan cepat petugas PSC 119 akan segera mengirimkan ambulan dari PSC 119, atau Puskesmas maupun rumah sakit terdekat dari lokasi pelapor. Dan perkembangan terkini bahwa PSC 119 sudah terhubung dengan 22 rumah sakit dan 27 Puskesmas.
Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali mengatakan, layanan PSC 119 mendapat antusias yang cukup baik dari masyarakat. Terbukti sampai saat ini sudah ada 4.196 penelepon yang membutuhkan bantuan kesehatan. Angka itu terhitung sejak tahun 2021 lalu.
Dia berharap PSC 119 terus berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat. "Per hari ini 119 cukup dominan, ada kurang lebih 4.196 penelepon yang ingin mendapatkan pelayanan, seperti layanan jemput karena kecelakaan atau ingin ke rumah sakit. Layanan 119 siap siaga 24 jam membantu masyarakat," terang Gus Muhdlor, sapaan Bupati Ahmad Muhdlor Ali.
Bupati mengaku terus mendorong peningkatan layanan kesehatan di Kabupaten Sidoarjo. Termasuk gencar melakukan sosialisasi terkait keberadaan PSC 119. Sehingga, harapannya masyarakat benar-benar bisa merasakan manfaat pelayanan kegawat daruratan kesehatan.
Selain itu, layanan tersebut juga sudah terintegrasi dengan layanan call center 112 Kabupaten Sidoarjo. "119 ini khusus untuk layanan kesehatan, namun terkadang penelepon yang membutuhkan bantuan kesehatan juga menghubungi 112. Masyarakat dapat mengakses kedua-duanya karena sudah saling terintegrasi," ujarnya.
Gus Muhdlor juga meminta masyarakat bijak memanfaatkan layanan kegawat daruratan bebas pulsa seperti ini. Jangan ada lagi informasi palsu dari penelepon yang tidak bertanggung jawab. Karena itu, dia meminta bantuan para Camat untuk mensosialisaskan hal tersebut kepada masyarakat.
"PR besar kita selanjutnya adalah edukasi kepada masyarakat, jangan pernah memainkan telepon 119 atau 112. Karena ini berhubungan dengan kegawat daruratan, penelepon "hantu" cukup banyak, jumlahnya sampai 900 penelepon," bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sidoarjo, dr. Feny Apridawati S.KM.,M.Kes mengatakan, layanan PSC 119 sudah ada sejak 10 Februari 2020. Mulai saat ini PSC 119 menempati gedung bekas kantor Sekretariat IDI Cabang Sidoarjo, yang telah memiliki kantor sekretariat baru.
Kini, di PSC 119 terdapat 13 tenaga kesehatan dengan dua ambulan. "PSC 119 merupakan bagian dari sistem pelayanan kegawat daruratan kesehatan, yang tujuannya memberikan pertolongan yang pertama kali sebelum pasien dirujuk ke rumah sakit atau ke faskes (fasilitas kesehatan)," ucapnya. (adv/nul)
Editor : Catur Rini