klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Videoconference dengan Gubernur, Bupati Sambari Akui Kesulitan Meliburkan Karyawan

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto (baju putih) didampingi Wakilnya, Mohammad Qosim saat berbicara dengan Gubernur Khofifah melalui videoconference. (ist/Humas Pemda Gresik)
Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto (baju putih) didampingi Wakilnya, Mohammad Qosim saat berbicara dengan Gubernur Khofifah melalui videoconference. (ist/Humas Pemda Gresik)

KLIKJATIM.Com | Gresik - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menggelar rapat bersama para Bupati dan Walikota melalui videoconference, Jumat (27/3/2020). Dalam kesempatan ini, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto melaporkan beberapa permasalahan di tengah situasi merebaknya coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Salah satunya masih kesulitan menerapkan work from home bagi karyawan perusahaan. “Kalau terpaksa diliburkan, mungkin perusahaan akan tidak membayar karyawan yang bersangkutan. Jadi saya hanya memberikan solusi agar pihak perusahaan menyiapkan APD (Alat Pelindung Diri) terutama masker, hand sanitizer dan disinfektan," terang Bupati Sambari, yang didampingi Wakilnya, Mohammad Qosim.

Selain itu, pihaknya juga hanya bisa meminta perusahaan agar menerapkan social distancing. Artinya perlu ada kebijakan untuk menjaga jarak antar karyawan.

[irp]

Beberapa kekhawatiran lainnya adalah situasi menjelang ramadhan dan idul fitri. Kekhawatiran itu terkait migrasi masyarakat yang masuk dan pergi meninggalkan Gresik. Terutama yang datang dari luar negeri.

“Kami mohon Gubernur memberlakukan kebijakan baik itu kebijakan antar provinsi maupun antar negara. Karena kami yakin banyak masyarakat bermigrasi baik yang dari atau ke Gresik,” paparnya.

Selanjutnya, Bupati juga menyinggung dukungan Pemprov Jatim terkait APD dan beberapa peralatan untuk pencegahan Covid-19 di Gresik. Antara lain kebutuhan tambahan masker yang akan didistribusikan ke beberapa Rumah Sakit, sekaligus sarana prasarana termasuk rapid test dan Virus Chlamydia and Mycoplasma (VCM) tes.

“Kami sudah menyiapkan dananya, berapa pun kami siap dananya untuk penanganan Covid-19, karena forkopimda dan legislatif telah mendukung kami. Tapi kami kesulitan untuk membelinya dimana,” tutur Sambari.

[irp]

Gubernur Khofifah pun menerangkan, pihaknya sudah koordinasi dengan beberapa perusahaan dan organisasi terkait untuk membahas masalah pekerja. Dan diakui, ada beberapa perusahaan yang sudah meliburkan karyawannya.

Adapun menyikapi tentang pekerja migran yang pulang ke Jawa Timur, Pemprov sudah menyiapkan selter di Bandara dengan sarana rapid test. Sedangkan permasalagan APD dan sarana lainnya, Gubernur meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik pesan kepada Dinkes Jawa Timur.

"Dalam lima hari  terakhir ini kami sudah berusaha mencari beberapa kebutuhan terkait sarana dan prasarana untuk pencegahan Covid-19. Terkait VCM, kami sudah order dengan agensia dan semua itu tentunya harus sesuai standar WHO,” jelasnya. (nul/roh)

Editor :