KLIKJATIM.Com | Gresik — PT Smelting dan Taman Safari Indonesia (TSI) memulai project revitalisasi genetika Sapi Bali memakai metode inseminasi Sapi Bali dengan Banteng Jawa jantan.
Hal itu dilakukan untuk melestarikan spesies banteng jawa dan meningkatkan produksi daging melalui sapi bali.
Direktur Taman Safari Indonesia Jansen Manansang mengatakan, setelah penandatanganan berlangsung nantinya akan dibangun pusat penelitian Terpadu Banteng Jawa (Bos javanicus) yang menitik beratkan pada optimalisasi program konservasi serta revitalisasi atau pemuliabiakan genetic Sapi Bali.
Dikatakan Jansen, kegiatan pemuliabiakan Sapi Bali dilaksanakan di TSI II Jatim, diawali dengan pembuatan kandang dan padock. Selanjutnya akan di datangkan 10 ekor Sapi Bali betina asli dari Bali ke TSI II.
Dimana TSI II menempatkan seekor Banteng jantan dewasa hasil penangkaran TSI II ke dalam kandang Pemuliabiakan sapi bali.
"Nantinya proses perkawinan dilakukan secara inseminasi buatan," tutur Jansen usai penandatanganan kerjasama optimalisasi program konservasi Banteng Jawa bagi revitalisasi genetik Sapi Bali, antara PT Smelting dan TSI, Kamis (08/09/2022) di Hotel Baobab, Taman Safari II.
Dijelaskan Jansen, selanjutnya anakan Sapi Bali dan Banteng Jawa tersebut akan dilakukan penelitian lebih intensif lagi untuk mengetahui pertambahan berat dan ukuran tubuh sampai lepas sapih, berat sapih, pengambilan darah untuk uji DNA, daya cerna, kualitas semen, dan sebagainya.
"Keberhasilan pemuliabiakan Sapi Bali dengan mengawinkan Banteng Jawa diharapkan sebagai terobosan genetika masa depan untuk peningkatan kualitas sapi bali," harapnya.
Selain itu, akan dilakukan koleksi semen Banteng jantan yang akan disimpan dalam bentuk straw beku, sehingga bisa disimpan dalam jangka panjang.
"Dimana pemanfaatan semen Banteng beku untuk kegiatan genetic Banteng Jawa dan revitalisasi genetic Sapi Bali," imbuh Jansen.
Pada kesempatan yang sama, direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT Smelting, Irjuniawan P. Radjamin mengatakan hasil revitalisasi atau pemuliabiakan dari Banteng Jawa dan Sapi Bali tersebut akan digunakan sebagai CSR dari PT Smelting untuk pengembangan peternakan Sapi Bali di Kawasan Terpadu Nusantara bagi warga binaan BNPT.
"Kami (PT Smelting) juga melakukan penandatangan kerjasama dengan Koperasi Artha Harmoni Bangsa dalam rangka pengembangan peternakan sapi bali untuk kegiatan Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) BNPT," tutur Wawan, sapaan akrabnya.
Sebelumnya, Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) adalah program pendekatan dan pemberdayaan berbasis edu, eco and tourisme yang diperuntukkan bagi mitra deradikalisasi dan penyintas korban terorisme dan masyarakat umum. Program ini disebar di lima Provinsi, salah satunya di Kecamatan Turen Kabupaten Malang.
KTN Turen sudah dilakukan soft launching pada bulan Maret 2022 yang tata kelolanya dilakukan oleh Koperasi Artha Harmoni Bangsa dengan luas lahan 16 Hektare dengan bidang pengembangan pertanian, perikanan, peternakan, balai pendidikan dan pelatihan.
"Kami berterimakasih kepada BNPT RI, PT Smelting dan semua pihak atas kepedulian dalam pemberdayaan ini. Semoga memberikan banyak manfaat bagi kami dan masyarakat umum" kataSutrisno Abdi, salah satu mitra deradikalisasi yang menjadi anggota Koperasi Artha Harmoni Bangsa dalam kesempatan yang sama.
Peu diketahui, pengembangan program inseminasi buatan Banteng jawa sebagai upaya mendukung revitalisasi genetik sapi bali agar dapat menghasilkan bibit sapi bali unggul.
Bibit sapi itu nanti akan diserahkan kepada para peternak yang merupakan mantan narapidana tindak pidana teroris di KTN Turen dan para peternak lainnya yang pembinaanya dibawah BNPT dan Koperasi Artha Harmoni Bangsa sebagi upaya meningkatkan ekonomi, kesejahteraan para peternak serta mendukung program pemerintah dalam penyediaan ketahanan pangan. (yud)
Editor : Abdul Aziz Qomar