klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Cegah Panik Buying, Kini Beli Bahan Pokok Dibatasi

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Kadisperindagkop Gresik Agus Budiono saat memimpin tim sidak pemantauan harga dan stok kebutuhan pokok di salahsatu supermarket di Kota Gresik.
Kadisperindagkop Gresik Agus Budiono saat memimpin tim sidak pemantauan harga dan stok kebutuhan pokok di salahsatu supermarket di Kota Gresik.

KLIKJATIM.Com | Gresik - Sejumlah supermarket di Jawa Timur mulai membatasi pembelian pembelian bahan kebutuhan pokok seperti beras, gula dan minyak goreng. Pembatasan ini untuk mencegah terjadinya punic buying atau kepanikan dengan memborong kebutuhan pokok.

[irp]

Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri meminta pembelian sejumlah bahan pokok dibatasi demi menjaga stok di tengah penyebaran virus corona atau Covid-19. Masyarakat dibatasi membeli beras maksimal 10 kilogram, gula maksimal dua kilogram, minyak goreng maksimal empat liter, dan mie instan maksimal dua dus. Hal itu tertuang dalam surat bernomor B/1872/III/Res.2.1/2020/Bareskrim tertanggal 16 Maret 2020.

Di Kabupaten Gresik pembatasan pembelian juga sudah diterapkan di sejumlah minimarket maupun supermarket. Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto memastikan seluruh supermarket di Gresik sudah melaksanakan instruksi dari Tim Satgas Pangan Mabes Polri terkait pembatasan pembelian kebutuhan pokok.

[irp]

Dikatakan, pihaknya sudah melakukan hasil inspeksi mendadak (sidak) untuk memastikan stok dan harga pangan di wilayahnya aman. Dalam sidak tersebut, tim dari Disperindagkop Gresik mengunjungi pusat perdagangan sembako baik di pasar tradisional maupun swalayan.

Dalam hal ini, setiap orang hanya diizinkan untuk membeli beras maksimal 10 kilogram (Kg) dan gula pasir maksimal 2 Kg. Pembatasan juga diberlakukan untuk pembelian minyak goreng maksimal 4 liter dan mie instan maksimal 2 dus. "Terkait pembatasan pembelian, kami justru berterima kasih kepada pelaku usaha yang secara sadar diri dan swadaya membantu pemerintah mengantisipasi adanya aksi penimbunan oleh pihak yang tak bertanggung jawab", terang Sambari Halim Radianto.

[irp]

Sambari memastikan stok dan harga sembako di Kota Gresik masih kondusif, sehingga warga tidak perlu panik dengan memborong barang-barang kebutuhan pokok termasuk sembako karena wabah corona. "Stok sembako khususnya beras dan gula masih sangat aman, cukup, bahkan menumpuk. Soal harga, juga normal dan wajar, sehingga masyarakat tidak perlu panik," tuturnya.

Sementara itu Kadisperindagkop Gresik, Agus Budiono menyebutkan, berdasarkan pantauan sidak kebutuhan bahan pokok dan harga sembako relatif aman dan stabil. Harga beras premium Rp 12.000/kilogram, beras medium Rp. 9.000/kilogram, beras biasa Rp. 6.500/kilogram. Kemudian ayam potong Rp. 34.000/kilogram, telur boiler Rp. 22.000/kilogram, minyak goreng kemasan Rp. 12.000/Liter, daging sapi Rp. 95.200/kilogram.

[irp]

"Untuk pengawasan ketersediaan maupun harga yaitu harga gula mencapai Rp. 16.000 / kilogram ada peningkatan sebesar Rp. 3.500 dari HET yakni Rp. 12.500 / kilogram. Untuk ketersediaan sembako secara keseluruhan bisa diperkirakan tersedia hingga Hari Raya Idul Fitri 1441 H / 2020 M," kata Agus Budiono. (iz/hen).

Editor :