KLIKJATIM.Com | Surabaya - Setelah WHO menyatakan secara resmi kejadian luar biasa (KLB) kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya (penyebabnya) pada 15 April 2022, jumlah laporan dari berbagai negara terus mengalami peningkatan.
Per 21 April 2022, ada 169 kasus yang dilaporkan di 12 negara. Kemenkes RI pun sudah mengeluarkan SE No. HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya tertanggal 27 April 2022.
SE itu juga menyusul 3 pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia, dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.
Sedangkan berdasarkan data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Jatim, per 4 Mei 2022 telah ditemukan 114 kasus suspect hepatitis akut di 18 kabupaten/kota di Jatim. Dimana, minggu ke-14 hingga minggu ke-17 cenderung mengalami kenaikan.
Kepala Dinkes Jatim Dr Erwin Astha Triyono mengimbau seluruh masyarakat Jatim, khususnya kepada anak-anak dan orang tua selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta protokol kesehatan secara disiplin.
"Untuk mencegah dan mengendalikan penularan hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya di Jawa Timur, kami mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati namun tetap tenang. Lakukan upaya pencegahan dengan PHBS," imbau Dr Erwin dalam keterangannya, Kamis (5/5/2022) pagi.
Masyarakat untuk sementara juga diminta tidak berenang di kolam renang umum. "Tidak bermain di playground, serta hindari menyentuh hand railing, knop pintu, dinding, dan lain-lain yang sering dipegang orang," imbuhnya.
Gejala klinis yang ditemukan pada pasien hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya ini, jelas Dr Erwin, antara lain peningkatan enzim hati, sindrom hepatitis akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah).
Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam. Ia berpesan jika masyarakat menemui gejala tersebut pada anak, segera periksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat agar segera bisa dilakukan observasi dan tindakan.
Fasilitas pelayanan kesehatan di Jatim juga diminta siap dan sigap menangani pasien yang mengalami gejala hepatitis akut serta segera melaporkan ke Dirjen P2P Kemenkes RI melalui Dinkes Jatim jika menemukan kasus yang sesuai.
Sebagai informasi, Per 21 April 2022, tercatat 169 kasus yang dilaporkan di 12 negara yaitu Inggris 114 orang, Spanyol 13 orang, Israel 12 orang, Amerika Serikat 9 orang, Denmark 6 orang, Irlandia < 5 orang, Belanda 4 orang, Italia 4 orang, Norwegia 2 orang, Perancis 2 orang, Romania 1 orang dan Belgia 1 orang dengan kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. 17 anak atau sekitar 10% di antaranya memerlukan transplantasi hati, dan 1 kasus dilaporkan meninggal.(mkr)
Editor : Redaksi