KLIKJATIM.Com | Gresik - Banyaknya korban meninggal akibat jebakan tikus menggunakan setrum atau aliran listrik di area persawahan mulai mendapat perhatian serius. Dengan tegas Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Gresik, meminta masyarakat agar menyetop penggunaan setrum untuk membasmi hama tikus.
Kini, masyarakat direkomendasikan untuk beralih menggunakan cara lain yang efektif dan tidak membahayakan. Misalnya dengan gerakan pegendalian hama tikus menggunakan pengemposan dari bahan kimia dan pemasangan Rubuha (Rumah Burung Hantu) seperti yang disosialisasikan di Desa Mentaras, Kecamatan Dukun, Gresik, Selasa (11/2/2020) kemarin.
[irp]
"Sementara ini paling efektif pemasangan Rubuha karena bisa dilakukan dalam jangka panjang untuk petani," ujar Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan Tanaman Distan Gresik, Nur Syamsi kepada awak media, Rabu (12/2/2020).
Menurutnya, tujuan sosialisasi ini memberikan pemahaman kepada petani terkait pengendalian hama tikus yang benar. Yaitu dengan memanfaatkan burung hantu sebagai predator hama tikus.
Cara demikian dirasa lebih alamiah sebagai pengusir jitu hama tikus. "Rubuha ini pemanfaatannya musuh alami hama tikus," imbuhnya.
[irp]
Selain sosialisasi, dalam kegiatan ini juga langsung mempraktikan gerakan pengendalian sekaligus perlindungan tanaman. "Jadi teman-teman penyuluh lapangan dan Dinas Pertanian sebagai narasumber untuk memberikan wawasan mulai dari pra tanam, tanam, sampai pasca panen," jelasnya.
Selanjutnya, kegiatan serupa juga dilakukan oleh Distan Gresik di Desa Bangeran, Kecamatan Dukun dan di wilayah Kecamatan Balongpanggang. (iz/nul)
Editor : Redaksi