klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Jalan Buntu Kasus Pembacokan di Bawean, Polisi Kesulitan Cari Kesaksian Warga

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Jajaran Muspika saat gelar permasalahan Kamtibmas di Kantor Kecamatan Sangkapura bersama seluruh kepada Desa se Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean (Camat Arifin For klikjatim.com)
Jajaran Muspika saat gelar permasalahan Kamtibmas di Kantor Kecamatan Sangkapura bersama seluruh kepada Desa se Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean (Camat Arifin For klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Gresik — Kasak kusuk kasus korban pembacokan di Pulau masih belum ada titik terang. Motif pembacokan Korban Kasun Ahmad Rizal (32) asal Barat Sungai Desa Kotakusuma itu masih belum diungkap oleh aparat penegak hukum.

[irp]

Polisi pun masih belum tau pasti motif Kasun Barat Sungai Desa Kotakusuma Kecamatan Sangkapura itu. Aparat kepolisian pun memperoleh jalan buntu. Pasalnya warga sekitar tidak mau memberikan informasi kepada polisi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun klikjatim.com. Korban memang sempat ada permasalahan dengan warganya. Tentang penyelesaian sengketa tanah di Dusun. Namun pihak keluarga korban enggan memberikan keterangan lebih.

“Kalau masalah itu kami tidak tau, yang kami tahu masalah itu bermula saat perayaan Maulid Nabi. Semua berkat dikomodir oleh Kasun setempat untuk dibawa ke Masjid. Namun ada warga yang tidak terima karena berkat diberhentikan di dekat rumah warga. Tidak langsung ke Masjid Jami' Alun-alun,” ungkap salah satu kerabat korban Said kepada klikjatim.com.

Dikatakan Said, saat diturunkan itu memang kondisi gerimis hujan. Namun berkat (hadiah Red) tetap utuh dan tidak rusak. “Setelah diberhentikan di dekat rumah warga, berkat dari beberapa warga dari Dusun Barat Sungai dibawa ke masjid menggunakan becak. Begitupun berkat warga yang tidak terima itu,” jelasnya, Kamis (4/11/2021).

Setelah itu, muncul gunjingan dan olokan kepada Kasun itu di grup medsos WhatsApp Kampung Dusun Barat Sungai “Lima hari pasca cekcok di grup Wa kampung, itulah ada kejadian pembacokan Selasa malam, (26/10/2021),” ujarnya.

Kapolsek Sangkapura Pulau Bawean Iptu Suja'i sudah mendatangi korban yang menjadi saksi kunci dalam insiden itu. Namun polisi mengaku kesulitan saat melakukan penyelidikan intoregasi kepada warga sekitar hasilnya nihil alias warga tidak mau memberikan informasi terkait permasalahan itu.

“Saksi tidak ada, dan barang bukti tidak ada. Kita sudah minta keterangan kepada korban.

“Interogasi saja ke Korban bukan pemeriksaan, berita acara interogasi. Saksi warga di Bawean tidak ada yang berani memberikan kesaksian di depan polisi,” ungkap Suja'i, Kamis (4/11/2021).

Perwira dengan dua balok di pundak itu menyebut, sudah terhitung tujuh kali investigasi olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Sudah ada 7 orang yang kami minta keterangan yang berkaitan erat dengan korban,” ujarnya.

Kendati demikian, Sujai membenarkan adanya kesulitan menggali data informasi. Karena warga sekitar takut dan tidak berani mengatakan kepada aparat penegak hukum.

Diakui mantan Kanit Reskrim Polsek Kebomas itu, proses penyidikan tidak dilakukan di Bawean. Karena Polsek di Pulau Bawean hanya melakukan proses penyelidikan dan mengumpulkan data keterangan.

“Penyidik di Bawean tidak boleh memeriksa seseorang, atau memberikan tekanan. Hanya memberikan keterangan saja,” ujar Suja'i.

Camat Sangkapura Pulau Bawean M. Syamsul Arifin turut mendukung para aparatur desa untuk bisa membantu informasi ungkap kasus pembacokan di wilayah Kecamatan Sangkapura itu.

“Meski nanti penyidikan di Polres Gresik, kami sosialisasi kepada para kades untuk memberikan kesaksian informasi kepada aparat penegak hukum. Karena polisi kesulitan mencari data akibat warga tidak mau memberikan keterangan,” paparnya. (bro

Editor :