KLIKJATIM.Com | Surabaya - Awal pekan ini Jawa Timur mencatat nol kasus kematian akibat Covid-19. Guberrnur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku bersyukur dengan kerja sama seluruh pihak terkait, yang terus berusaha semakin melandaikan penyebaran Covid-19.
[irp]
“Sebanyak 37 kabupaten/kota, Selasa (2/11/2021), tidak mencatatkan angka kematian akibat Covid-19 alias nol kematian. Tren positif ini terus bisa dirasakan, kami berharap seluruh masyarakat untuk tidak kendor menjaga protokol kesehatan. Khususnya memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Selain itu, segera mendapatkan vaksinasi,” ujar Khofifah, Rabu (3/11).
Mantan Menteri Sosial ini menambahkan, satu wilayah yang masih ada kasus kematian adalah Kabupaten Lamongan. Yakni mencatatkan satu kematian karena Covid-19. “Saya berharap, Covid-19 semakin bisa melandai sehingga 38 kabupaten/kota menjadi nol kematian. Semua itu bisa diwujudkan dengan adanya peran serta dan kerjasama semua pihak,” katanya.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Jatim Makhyan Jibril Al Farabi mengatakan Satgas Covid-19 Jawa Timur mengklaim sejauh ini telah melaksanakan pola penanganan Covid-19 sudah sesuai dengan standar World Health Organization (WHO). Yakni dengan sejumlah indikator seperti jumlah tracing, ketersediaan tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR), positivity rate, dan cakupan vaksinasi.
“Seluruh indikator tersebut telah dipantau dan dikontrol sesuai dengan ketentuan WHO, termasuk penindakan yang cepat akan mengurangi risiko kematian,” jelasnya.
Jibril mengatakan kemampuan testing yang dilakukan Jatim secara harian sudah cukup tinggi yakni mencapai 11.900 orang per hari. Menurutnya, banyaknya orang yang menjalankan testing akan mampu mengungkap kasus Covid-19 lebih cepat sehingga dapat segera tertangani.
“Begitu juga dengan cakupan vaksinasi di Jatim terus dikejar untuk meminimalkan dampak dari serangan virus,” katanya.
Jibril mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 saat ini masih belum berakhir sehingga masyarakat tetap diminta untuk waspada dan taat protokol kesehatan. Sementara, pemerintah akan terus melakukan perbaikan layanan, termasuk memantau penambahan kasus positif dengan mengambil sampel untuk memastikan varian virus yang ada di Jatim.
“Ini untuk mengantisipasi munculnya varian virus baru, agar bisa ditangani lebih awal dan lebih cepat,” ujar Jibril. (ris)
Editor : Redaksi