klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Oktober 2021 : Jatim Alami Inflasi 0,18 Persen, Banyuwangi dan Sumenep Terendah

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Kepala Badan Pusat Statistik Jatim, Dadang Hardiwan. (Ist)
Kepala Badan Pusat Statistik Jatim, Dadang Hardiwan. (Ist)

KLIKJATIM.Com | Surabaya – Sesuai laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim), telah mencatat pada Oktober 2021 Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,18% setelah bulan sebelumnya mengalami deflasi 0,11%. Tentunya hal ini mendorong terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,96 pada bulan September 2021 menjadi 106,15 pada bulan Oktober 2021.

[irp]

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiwan mengatakan, dari delapan kota IHK di Jatim disebutkan semuanya mengalami inflasi. “Inflasi tertinggi terjadi di Kota Surabaya sebesar 0,20 persen dan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Banyuwangi dan Sumenep, masing-masing sebesar 0,02 persen,” terang Dadang Hardiwan dalam pers rilisnya secara virtual, Senin (1/11/2021).

Menurutnya, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang cukup tinggi, yang ditunjukkan oleh naiknya semua indeks kelompok pengeluaran. Dari sebelas kelompok pengeluaran, seluruhnya mengalami inflasi.

Adapun kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 0,52 persen.

Diikuti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,31 persen, kelompok transportasi sebesar 0,22 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,15 persen. Kemudian kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,10 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,09 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dan kelompok kesehatan masing-masing sebesar 0,07 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,03 persen, dan kelompok pendidikan sebesar 0,02 persen.

Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi terendah adalah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen. Lalu, penyumbang utama terjadinya inflasi di masing-masing kota IHK di Jawa Timur maka dapat digambarkan sebagai berikut :

1.Komoditas minyak goreng dan cabai merah menjadi penyumbang utama terjadinya inflasi di seluruh kota IHK di Jawa Timur

2.Komoditas daging ayam ras menjadi penyumbang utama terjadinya inflasi di hampir seluruh kota IHK di Jawa Timur, kecuali di Kediri

Apabila dilakukan pengamatan terhadap sepuluh komoditas yang menjadi penghambat utama terjadinya inflasi di masing-masing kota IHK Jawa Timur, maka dapat digambarkan demikian :

1.Komoditas telur ayam ras dan tomat menjadi penghambat utama terjadinya inflasi di seluruh kota IHK di Jawa Timur

2.Komoditas emas perhiasan menjadi penghambat utama terjadinya inflasi di hampir seluruh kota IHK di Jawa Timur, kecuali di Madiun

Sementara tingkat inflasi tahun kalender Oktober 2021 sebesar 1,39�n tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2021 terhadap Oktober 2020) sebesar 2,13%. (*)

Editor :