KLIKJATIM.Com | Gresik—Wilayah Gresik Selatan, khususnya di Kecamatan Driyorejo kembali dilanda banjir, Selasa (4/2/2020) petang. Meski hanya diguyur hujar satu jam, tiga desa di kecamatan paling selatan Gresik itu langsung banjir.
Tiga desa aitu yakni Dusun Ngembes, Desa Mojosarirejo, Desa Tanjungan dan Desa Sumput. Yang paling parah banjir terjadi di Desa Sumput hingga sepinggang orang dewasa.
“Di Pasar Sumput banjirnya hingga sepinggang orang dewasa. Hujannya hanya jam,” kata M Syakur (29), warga Desa Sumput, Kecamatan Driyorejo.
[irp]
Dijelaskan Syakur, banjir ini memang tidak sampai mengalir ke permukiman warga. Namun, akibat banjir tersebut sejumlah jalan utama di Kecamatan Driyorejo terendam banjir. Sehingga sejumlah pengguna jalan harus hati-hati jika tidak ingin terjatuh.
“Banyak yang terjatuh, untung tidak masuh parit,” ujarnya.
Menurut Syakur, setiap hujan deras, wilayahnya selalu dilanda banjir. Namun, tidak lama kemudian banjir langsung surut. Namun, banjir tersebut cukup meresahkan warga. Dia menduga, banjir disebabkan banyaknya lahan persawahan di Driyorejo yang kini banyak didirikan pabrik.
“Setiap hujan pasti banjir. Tapi ini yang paling parah,” tutur Syakur.
[irp]
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, membenarkan banjir yang sempat melanda wilayah Driyorejo. Data dari BPBD, ketinggian air di Driyorejo mencapai 20 hingga 50 sentimeter.
“Sekarang airnya sudah surut yang di Driyorejo,” kata Kepala BPBD Gresik, Tarso, Rabu (5/2/2020).
Selesai banjir di Driyorejo, kini BPBD Gresik kembali menetapkan status siaga di wilayah Gresik Selatan. Khususnya di Kecamatan Balongpanggang. Menurut Tarso, saat ini air Kali Lamong mulai meninggi akibat guyuran hujan dan kiriman air dari Mojokerto dan Lamongan.
“Sekarang kami pindah siaga di Kecamatan Balongpanggang. Air Kali Lamong sudah mengalami peningkatan airnya,” ungkap Tarso. (iz/mkr)
Editor : Redaksi