KLIKJATIM.Com | Gresik--Kapal MT Express 88 yang bersandar di Pantai Labuhan, Tambak, Kepulauan Bawean, Kabupaten Gresik, diduga menjadi penyebab tercemarnya air laut. Sebab, saat kapal tersebut mulai sandar, tampak ada tumpahan minyak di air laut.
Tokoh pemuda Bawean, Guntur menjelaskan, kapal tersebut sudah ada di Perairan Bawean sejak tanggal 5 Januari 2020. Kapal tersebut berangkat dari Jakarta menuju Surabaya. Namun karena ada gelombang kapal tersebut memilih berhenti di perairan Bawean. Pantauan di Lapangan ada sekitar 10 crew kapal yang. Kapal tersebut informasi yang dihimpun membawa muatan minyak sekitar 500 ton.
[irp]
"Ini sangat jelas mencemari lautan keasrian pulau Bawean dan nelayan akan merugi imbas air laut yang tercemari," katanya Selasa, (21/1/2020).
Guntur mengungkapkan, tumpahan minyak yang diduga berasal dari tumpahan kapal tersebut sangat merugikan para nelayan di Pulau Bawean. Selain mengganggu ikan di laut, tumpahan minyak dikhawatirkan bisa merusak biota laut di perairan Bawean.
[caption id="attachment_10976" align="alignnone" width="300"]
Tampak minyak mencemari air laut di wilayah Pantai Labuhan, Tanjung Ori, Bawean, Gresik. (Miftahul Faiz/klikjatim.com)[/caption]
"Semuanya rugi , pemilik kapal rugi, dan kerusakan ekosistem terumbu karang menyebabkan biota laut kehilangan rumahnya bahkan bisa adanya pencemaran bila sampai ada minyak yang tumpah, juga berdampak terhadap hasil tangkap nelayan," pungkas pemuda asli Bawean itu.
[irp]
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dusun Labuhan, Desa Tanjung Ori, Nur Ahli menyagkal tentang pencemaran air laut dan tidak ada laporan dari masyarakat setempat
"Itu hanya imbas dari gelombang, tidak sampai tertumpah semua minyaknya, minyak dalam keadaan tersegel dan legal" katanya
Sementara itu, seorang crew kapal dengan sebutan Ical belum memberikan tanggapan terkait kejadian tersebut. Dihubungi melalui selulernya, hingga berita ini ditulis crew tersebut belum memberikan jawaban. (iz/mkr)
Editor : Redaksi