KLIKJATIM.Com | Ponorogo - Pihak Sat Reskrim Polres Ponorogo terus melakukan penyidikan kasus petasan meletus berujung maut di Dusun Ngasinan, Desa/Kecamatan Sukorejo, Rabu (27/4/2021) malam.
[irp]
Hingga saat ini ada 8 orang yang diperiksa. "Mereka masih berstatus sebagai saksi, " ujar Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Hendy Septiadi, Kamis (29/4/2021).
Dia menyebut 8 orang itu adalah orang terdekat. Ada keluarga, tetangga hingga teman dari dua korban, Sairan dan Samuri yang tewas di lokasi.
Pun dari 8 orang yang diperiksa aebagai sajsi itu, ada beberapa yang diduga penyandang dana. "Jadi ada dugaan iuran. Yang dijadikan saksi ada yang diduga menyandang dana, " terangnya.
Selain memeriksa 8 saksi, kata dia, tim Labfor Polda Jatim juga turun, Kamis (29/4/2021) pagi. Dia mengaku tim labfor tiba di lokasi sekitar pukul 09.00 wib. Dia menyebut mereia mengambil beberapa sampel. Bahan petasannya seperti bubuk miseu yang diambik.
"Mereka turun untuk memperjelas saja. Apa yang digunakan hingga petasan racikan itu meledak, " jelas mantan Kasat Reskrim Polres Tulungagung ini.
Ketika ditanya apakah ada yang ditetapkan tersangka atau tidak? AKP Hendy menjawab bahwa penyidikan kasus petasan meletus menyebabkan 2 orang meninggal ini masih panjang. "Ini rentetannya masih panjang. Kami tidak bisa gegabah, " tegasnya.
Sebelumnya, Dua orang kakak beradik di Ponorogo tewas setelah petasan yang dibuatnya meledak, Selasa (27/4) sekitar pukul 23.00 Wib. Kedua korban adalah Sunardi (23) dan Samuri (21). Ledakan itu selain menewaskan keduanya, juga mengakibatkan rumah mereka yang berada di Dusun Ngasinan, Desa/Kecamatan Ngasinan, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo rusak.
Pihak kepolisian sudah melakukan olah TKP. Ada beberapa temuan barang bukti. Diantaranya balon udara yang diduga akan diterbangkan saat idul fitri 1442 H nanti. (bro)
Editor : Fauzy Ahmad