klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Guru Ngaji di Bawean Jadi Korban Pemukulan, Giginya Sampai Copot dan Hidung Berdarah

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Korban saat dilakukan perawatan di RS Umar Masud Bawean. (ist)
Korban saat dilakukan perawatan di RS Umar Masud Bawean. (ist)

KLIKJATIM.Com | Gresik — Seorang guru ngaji di Bawean, tepatnya warga Dusun Guntung, Desa Sidogedungbatu, Kecamatan Sangkapura, Gresik diduga menjadi korban pemukulan oleh pelaku Sukran alias Ucuk asal Dusun Pamona, Desa setempat, pada Jumat (26/3/2021) malam. Akibatnya empat gigi korban sampai copot dan hidung berdarah sehingga terpaksa menjalani perawatan.

[irp]

Korban diketahui bernama Murtada (61). Informasi yang dihimpun, aksi penganiayaan atau pemukulan ini diduga karena sakit hati. Bahkan korban yang juga mempunyai musala di dekat rumah, sekaligus seorang muadzin di Masjid setempat ini telah dituduh yang aneh-aneh seperti memiliki ilmu hitam.

Atas kejadian ini pihak korban telah melapor ke Polsek Sangkapura dengan tanda bukti lapor nomor: STPL/05/III/2021/Polsek.

Kronologis peristiwa penganiayaan ini terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu korban baru saja takziyah ke rumah Umar Faruk yang masih kerabat pelaku. 

Lalu, korban mampir ke Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nashiriyah untuk memberikan konsumsi kepada para santri yang sedang persiapan Harlah Pesantren. “Tak lama berselang setelah anaknya (korban) di perjalanan mengantarkan kopi dan konsumsi lainya, tiba-tiba ustadz Murtada dikejutkan oleh salam di depan pintu, yang tidak lain pelaku Ucuk dan mengajaknya (pergi)," cerita Kuasa Hukum Korban, Baharuddin kepada awak media, Selasa (30/3/2021). 

Sontak korban bertanya ada keperluan apa? Menurut Baharuddin, pelaku pun menjawab pertanyaan korban dengan dalih ada yang ingin dibicarakan.

"Tanpa rasa curiga ustadz Murtada ikut saja. Sesampai di Musala (TKP, red) tanpa ada dialog yang jelas, pelaku Ucuk memukul ustadz Murtada berkali-kali tanpa perlawanan. Ustadz Murtada hanya berkata, 'mau diapakan saya, apa salah saya',” terangnya sambil mencontohkan omongan korban pada saat dipukuli pelaku.

Korban pun mengalami luka-luka. “Hidung berdarah, matanya bengkak, giginya lepas, tengkuknya sakit, dan lengannya terkilir,” ungkapnya.

Setelah itu korban dilarikan ke RSUD Umar Mas'ud Sangkapura Bawean untuk mendapatkan perawatan.

Dengan kejadian ini, Bahruddin yang juga Advocat Publik LPBH ( Lembaga Penyuluhan Dan Bantuan Hukum) PCNU Bawean tersebut meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut dan memproses tindak pidana penganiyaan ini secara serius. Tentunya sesuai hukum yang berlaku tanpa pandang bulu agar ada efek jera bagi pelaku, serta menjadi pembelajaran masyarakat untuk menghindari cara-cara kekerasan dalam menyikapi sebuah persoalan.  

“Kini warga Nahdliyin melakukan donasi perlawanan untuk ustadz Murtada yang merupakan guru ngaji, guru madrasah dan pengajar di PP An-Nashiriyah sekaligus muadzin di Masjid Nurul Huda Guntung,” ujarnya. 

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Sangkapura, AKP Sujai membenarkan adanya kasus pemukulan tersebut. Saat ini sedang memeriksa saksi-saksi.

“Kami sudah periksa dua saksi beserta korban, dan masih kurang satu saksi lagi,” katanya.

Selanjutnya akan dilakukan penyelidikan, serta mencari bukti-bukti sembari menunggu hasil visum korban. “Kita presisi dan kita akan tindak lanjuti,” imbuh mantan Kanit Polsek Kebomas ini saat disinggung terkait dugaan motif yang sempat beredar di kalangan masyarakat. (nul)

Editor :