KLIKJATIM.Com | Banyuwangi - Catatan perkembangan sektor pertanian di Kabupaten Banyuwangi sepanjang tahun 2020 masih cukup baik. Tak hanya surplus produksi, bahkan luasan tanam juga mengalami pertumbuhan yang positif.
[irp]
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan, kontribusi sektor pertanian terhadap PDB 2020 merupakan satu-satunya dari lima sektor penyangga utama PDB yang tumbuh positif sepanjang 2020. Hasil produksi pertanian khususnya padi juga mencatatkan hasil yang menggembirakan di tengah terjadinya kelangkaan pupuk bersubsidi yang dialami petani dan pandemi Covid-19.
“Kami bersyukur meskipun tahun 2020 cukup berat bagi sejumlah sektor di daerah, sektor pertanian mampu bertahan bahkan memberikan hasil yang menggembirakan. Bahkan luas tanam padi berhasil melampaui target dan produksinya juga surplus,” ujar Anas saat melaksanakan panen padi di Dusun Karanglo, Desa Sukonatar, Kecamatan Srono beberapa waktu silam.
Pada 2020, target luas tanam padi Banyuwangi adalah 116.240 ha, dengan realisasi luas tanam mencapai 120.168 ha. Sedangkan produksi padi mencapai 788.982 ton, yaitu surplus 341.174 ton.
Ke depan sektor pertanian daerah juga akan terus didorong tidak hanya dari sisi produksi dan penyediaan konsumsi masyarakat, namun juga mengintegrasikan sektor pertanian dengan sektor lainnya.
Anas juga mencontohkan kolaborasi sektor pertanian dan teknologi informasi. Pada era digital ini sinergi antara petani dan kaum muda yang melek IT diharapkan, bisa mengubah image sektor pertanian menjadi sektor bergengsi. Munculnya startup di bidang pertanian adalah salah satu bukti bahwa sektor pertanian bisa digarap lebih menarik, efisien, dan menguntungkan.
“Banyuwangi telah mendorong tumbuhnya startup pertanian lewat Agribussiness Startup Competition (ASC) yang tiap tahun diikuti ratusan anak muda, dan diharapkan bisa menjawab tantangan pertanian di era revolusi sekarang ini,” kata Anas.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi, Arief Setiawan membeberkan, produksi padi selama 2020 sebanyak 788.982 ton. “Dari jumlah produksi tersebut, daerah surplus sebanyak 341.174 ton. Selain padi, produksi jagung daerah juga mengalami surplus produksi dengan jumlah produksi sebesar 221.237 ton,” tuturnya. (nul)
Editor : Apriliana Devitasari