klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Penarikan Ongkos Pengiriman Bantuan Mesin ke Bawean Dikeluhkan, Setiap Penerima Harus Bayar Rp 250 Ribu

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Bantuan mesin nelayan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. (ist)
Bantuan mesin nelayan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. (ist)

KLIKJATIM.Com | Gresik - Pembagian bantuan mesin nelayan kepada warga Bawean menuai protes. Pasalnya mesin yang diberikan kepada nelayan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan harus bayar ongkos transportasi senilai Rp 250 ribu setiap penerima.

[irp]

Sekretaris Kerukunan Nelayan Bawean (KNB), Abdul Rasyid mengatakan, ada sebagian nelayan mengeluhkan penarikan uang Rp 250 ribu tersebut. "Uang itu informasinya dipakai untuk biaya transportasi sekaligus logistik pengantar mesin," kata Rasyid, Senin (23/11/2020). 

Namun diakui pula ada sebagian desa yang memang sepakat untuk membayar. "Karena dalam proposalnya barang itu sampai di Gresik, tidak langsung ke Pulau Bawean," ujarnya. 

Saat dikonfirmasi Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Gresik, Choirul Anam membenarkan terkait adanya penarikan uang transportasi ke Pulau Bawean. Pasalnya anggaran dari kementerian memang tidak mengcover biaya pengiriman ke pulau terluar Kabupaten Gresik tersebut. 

"Mesin hanya sampai di daratan Gresik, dan tidak ada anggaran untuk pengiriman ke Pulau Bawean," tuturnya. 

Adapun jumlah penerima bantuan se Pulau Bawean, atau di Kecamatan Tambak dan Sangkapura ada sebanyak 455 nelayan. Jumlah itu sesuai data yang diusulkan oleh Asosiasi Kepala Desa (AKD) setempat.

"Mulai dari pendataan para penerima sudah ada kesepakatan terkait pembayaran ongkos kirim ke Pulau Bawean," tutup dia. (nul)

Editor :