KLIKJATIM.com | Surabaya—Pasca gelombang air pasang menerjang di pesisir timur, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meninjau pemukiman warga Bulak Cumpat, Kecamatan Bulak. Bahkan, saat melihat beberapa perahu mengalami kerusakan, ia langsung menginstruksikan jajarannya untuk membantu para nelayan itu memperbaiki perahu mereka.
[irp]
"Saya habis sholat subuh tadi langsung lari ke Kenjeran untuk melihat kondisinya. Lalu pukul 07.00 WIB, saya baru sampai rumah dinas. Kenapa saya melakukan itu, karena saya tidak mau terlambat," kata Wali Kota Risma seusai meninjau pemukiman nelayan, Kamis (12/11/2020).
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan, bahwa Pemkot Surabaya telah mengantisipasi prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan terjadinya gelombang air pasang di pesisir timur Surabaya.
"Untuk prediksi BMKG kita sosialisasikan. Selain itu, kita juga ada layar monitor (Weather Information Display) di dekat Taman Suroboyo yang bisa dipantau oleh semua warga kampung nelayan dan juga di beberapa titik yang sudah dipasang pemkot," kata Irvan, Kamis (12/11/2020).
Irvan juga mengatakan, Pemkot Surabaya juga melakukan upaya mitigasi bencana. Seperti apa yang harus masyarakat pesisir pantai lakukan ketika terjadi gelombang air pasang. "Mungkin evakuasinya seperti apa, kemudian evakuasi perahu seperti apa, kemudian kontak 112 untuk bantuan," tambahnya.
Untuk mengantisipasi dampak terjadinya gelombang air pasang, pemkot telah menempatkan 8 pos pantau yang lokasinya tersebar di pesisir pantai Surabaya. Pertama, berada di Rumah Pompa Balung dan Rusun Romokalisari untuk Pos Pantau Pesisir Utara. Selanjutnya, berada di Sentra Ikan Bulak (SIB), Eks Rumah Pompa Wonorejo II, SMPN 30 Medokan Semampir, dan Kecamatan Gunung Anyar untuk Pos Pantau Pesisir Timur. Kemudian, berada di Kelurahan Sumberejo dan Kelurahan Karang Pilang untuk Pos Pantau Pesisir Barat.
"Kalau terjadi lagi, SIB kita siapkan khusus untuk pesisir bulak. Jadi nanti kalau memang terjadi lagi gelombang tinggi, sehingga rumah itu sementara tidak bisa ditempati maka evakuasi kita siapkan di SIB," pungkasnya. (mkr)
Editor : Redaksi