KLIKJATIM.Com | Gresik — Petronas Indonesia bersama SKK Migas Jabanusa menanam 10 ribu bibit mangrove di perairan Kalimireng, Desa Manyar Sidomukti, Kabupaten Gresik.
Dalam kegiatan tersebut, President Director Petronas Indonesia Yuzaini Md Yusof hadir langsung bersama Kepala SKK Migas Jabanusa Nurwahidi, Selasa (8/11/2022).
Baca juga: Program Pengembangan Masyarakat Petronas Indonesia Sentuh Beberapa Desa di Gresik
Pada kesempatan, President Director Petronas Indonesia Yuzaini Md Yusof menjabarkan kegiatan yang bertajuk “Mangrove Planting Untuk Kebaikan” merupakan turunan dari rencana strategis IOG 4.0, yang diinisiasi oleh SKK Migas sebagai bentuk komitmen terhadap upaya pelestarian lingkungan.
“Program ini juga merupakan bagian dari langkah kongkrit, untuk mendukung Petronas Sustainability Agenda dalam rangka pencapaian target Net Zero Carbon Emission (NZCE) pada tahun 2050,” tuturnya.
Pihaknya yakin, penanaman pohon mangrove ini juga berfungsi sebagai habitat bagi berbagai spesies biota laut, berkontribusi juga pada kesehatan ekosistem di sekitarnya secara keseluruhan. Penanaman pohon ini merupakan, yang kedua di tahun ini, sebelumnya kami sudah melakukan penanaman 30 pohon setinggi 2 meter berlokasi di fasilitas ORF kami.
“Sangat penting bagi kita untuk mengedukasi hal ini, mudah-mudahan program pelestarian lingkungan ini tidak berhenti disini, kita harus bersama menjaga dan merawat, agar membawa dampak positif lingkungan dan masyarakat sekitar,” pungkas Yuzaini.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani yang turut hadir dalam momen tersebut mengapresiasi langkah Petronas Indonesia dan SKK Migas Jabanusa.
Yani mengatakan, penanaman bibit mangrove ini merupakan bentuk kesadaran dari perusahaan, pemerintah maupun stakeholde. Dan seluruh komponen masyarakat untuk kelestarian lingkungan.
“Tanggung jawab sosial dan lingkungan, adalah komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan,” ujar bupati.
Dikatakan, Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi upaya dan strategi untuk menjembatani hubungan antara pemerintah, stakeholder dan masyarakat. Yang harus berkelanjutan dan berkesinambungan, tantangan resesi sudah jelas tapi tidak boleh waspada berlebihan.
“Tantangan resesi sudah jelas, kemudian isu kemiskinan menjadi PR besar, sesuai arahan Presiden bahwa pada tahun 2023 angka kemiskinan dan stunting harus turun,” terangnya.
Baca juga: Kabar Baik dari Pengeboran Eksplorasi Petronas, Ada Sumber Minyak Mentah di Laut Madura
Menurut Bupati, upaya untuk menjaga kelestarian ekosistem mangrove ini, tidak dapat dilaksanakan hanya oleh Pemerintah, melainkan dibutuhkan keterlibatan dan kerjasama semua pihak.
“Melalui kegiatan pada hari ini diharapkan benar-benar memberikan manfaat dalam mendukung kelestarian alam dan lingkungan,” tandasnya. (yud)