klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Lansia Pikun di Jember Ditemukan Meninggal Mengambang di Kolam Irigasi

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Polisi dibantu TNI dan warga saat mengevakuasi lansia di Jember yang ditemukan meninggal di kolam air tadah hujan. (Muhammad Hatta/klikjatim.com)
Polisi dibantu TNI dan warga saat mengevakuasi lansia di Jember yang ditemukan meninggal di kolam air tadah hujan. (Muhammad Hatta/klikjatim.com)

KLIKJATIM.COM | JEMBER – Seorang pria lansia AL (70), warga Dusun Sumberdandang, Desa Kertosari, Kecamatan Pakusari, Jember, ditemukan meninggal dunia mengambang di kolam tadah hujan, Jumat (7/3/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. Kolam tersebut digunakan untuk irigasi sawah di wilayah Dusun Gempal, Desa Kertosari. Saat ditemukan, tubuh korban dalam posisi tertelungkup di air.

Kanit Reskrim Polsek Pakusari, Aipda Lefatra, mengatakan bahwa peristiwa ini berawal dari laporan warga yang merupakan anak korban.

"Anak korban menyampaikan bahwa ayahnya ditemukan meninggal di kolam tadah hujan. Kami bersama warga langsung menuju lokasi kejadian," ujarnya.

Baca Juga:

Lansia 77 Tahun di Jember Ditemukan Meninggal di Aliran Irigasi, Ini Penyebabnya

Diketahui, korban adalah seorang lansia yang mengalami pikun. Berdasarkan keterangan keluarga, korban telah dikabarkan hilang sejak Kamis (6/3/2025). Sebelumnya, korban sempat terlihat berada di sekitar Terminal Pakusari sebelum akhirnya menghilang.

Anak korban, Tohari, telah berusaha mencari ayahnya hingga tengah malam, tetapi tidak berhasil menemukannya. "Keesokan paginya, sekitar pukul 10.00 WIB, korban akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di kolam irigasi," kata dia.

Petugas Puskesmas Pakusari yang melakukan pemeriksaan fisik luar tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Dugaan sementara, korban terpeleset atau jatuh ke dalam kolam hingga akhirnya meninggal dunia.

Baca Juga:

Nenek di Jember Jadi Korban Peluru Nyasar, Polisi Lakukan Uji Balistik

Jenazah korban kemudian dievakuasi dan dibawa pulang ke rumah duka. Pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah korban.

Penolakan autopsi tersebut dituangkan dalam surat pernyataan bermaterai yang ditandatangani oleh pihak keluarga. Dengan demikian, pihak kepolisian memastikan tidak ada unsur kekerasan dalam kejadian ini.

"Setelah pemeriksaan selesai, jenazah korban dimakamkan secara layak oleh keluarga dan warga setempat," imbuhnya. (hat/fiq)

Editor :