klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Jatim Meningkat Signifikan, Gubernur Khofifah: Destinasi Wisata Makin Dilirik Dunia

avatar Wahyudi
  • URL berhasil dicopy
Berdasarkan BPS jumlah kunjungan wisman ke Jawa Timur terus menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Berdasarkan BPS jumlah kunjungan wisman ke Jawa Timur terus menunjukkan peningkatan yang signifikan.

KLIKJATIM.Com | Madinah - Kabar gembira datang dari sektor pariwisata Jawa Timur. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur yang dirilis pada 2 Juni 2025, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jawa Timur terus menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Pada bulan April 2025, kunjungan wisman melalui pintu masuk Juanda mencapai 24.800 kunjungan, naik 58,50 persen dibandingkan bulan Maret 2025 yang tercatat 15.647 kunjungan.

Secara kumulatif, kunjungan wisman melalui pintu masuk Juanda sepanjang Januari hingga April 2025 telah mencapai 81.771 kunjungan.

Baca Juga : Gubernur Khofifah Hadiri Pertemuan Tahunan Haji di Istana Mina atas Undangan Putra Mahkota Arab Saudi

Menanggapi hal ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang sedang menunaikan ibadah haji di Madinah, Selasa (10/6), mengungkapkan rasa syukurnya.

“Alhamdulillah, ini menunjukkan bahwa kepercayaan dunia internasional terhadap Jawa Timur sebagai destinasi wisata semakin meningkat,” ujarnya.

Dilihat dari negara asalnya, Malaysia, Singapura, Tiongkok, dan Australia menjadi penyumbang wisman terbesar ke Jawa Timur melalui pintu masuk Juanda. Khusus pada periode April 2025, Tiongkok memimpin dengan 8.471 kunjungan (34,16%) dari total wisman.

“Disusul dari warga negara berkebangsaan Malaysia sebanyak 5.267 kunjungan, serta wisman warga negara berkebangsaan Singapura sebanyak 1.754 kunjungan,” jelas Gubernur Khofifah.

Baca Juga : Khofifah Apresiasi Konsistensi Jatim Raih Nilai Transaksi Ekonomi KTH Tertinggi Nasional

Ia juga menyoroti peningkatan drastis dari Thailand yang mencapai 403,82 persen, dari 131 kunjungan di bulan Maret menjadi 660 kunjungan pada April.

Peningkatan ini dinilai sebagai hasil nyata dari kerja keras berbagai pihak dalam menjaga kualitas layanan dan daya tarik destinasi wisata di Jawa Timur.

“Angka ini adalah sinyal kuat bahwa promosi dan penguatan destinasi kita mulai berhasil. Brand pariwisata Jawa Timur semakin dikenal, dan ini adalah hasil kerja bersama seluruh pihak yang terus menjaga daya saing dan kualitas layanan pariwisata,” tambahnya.

Baca Juga : Presiden Prabowo, Gubernur Khofifah, dan Wagub Emil Berkurban Sapi Lokal PO di Masjid Al Akbar Surabaya

Khofifah menjelaskan, Pemprov Jatim terus menggencarkan kebijakan strategis di sektor pariwisata, termasuk pengembangan kawasan unggulan seperti Bromo-Tengger-Semeru, Kawah Ijen, Pantai Selatan, hingga destinasi budaya di Madura. Pembangunan sektor ini tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga menyentuh aspek sosial, budaya, dan lingkungan.

“Kami ingin pariwisata Jawa Timur tumbuh secara berkelanjutan, tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga membawa dampak ekonomi bagi masyarakat lokal dan tetap menjaga nilai-nilai kearifan lokal,” kata Khofifah.

Faktor konektivitas juga menjadi perhatian utama. Pemprov Jatim aktif menjajaki kerja sama dengan berbagai maskapai untuk membuka rute penerbangan langsung ke Juanda dari kota-kota besar di Asia dan Timur Tengah. Sebelumnya, rute langsung Thailand-Surabaya dan Guangzhou-Surabaya telah dibuka. “Konektivitas udara adalah kunci. Semakin mudah aksesnya, semakin tinggi potensi kunjungan,” tegasnya.

Baca Juga : Khofifah: Pancasila Perkokoh Moral Bangsa di Tengah Gempuran Tantangan Zaman

Untuk menjawab kebutuhan wisatawan era digital, Pemprov Jatim telah menghadirkan Sistem Informasi Daya Tarik Wisata (SIDITA) dan Majapahit Digital (Majadigi). Platform digital ini memudahkan wisatawan mendapatkan informasi, melakukan reservasi, hingga menikmati berbagai promo wisata.

“Wisatawan saat ini tidak hanya mencari tempat, tapi juga pengalaman yang cepat, mudah, dan nyaman. Melalui digitalisasi, kita memperluas jangkauan promosi sekaligus meningkatkan kepuasan pengunjung,” ucap Khofifah.

Di tingkat internasional, Jawa Timur terus memperkuat branding melalui partisipasi aktif di ajang promosi wisata global, serta mengoptimalkan peran diaspora dan duta wisata. “Kita tidak hanya memperkenalkan keindahan alam, tapi juga menjual keunikan budaya dan kekayaan nilai-nilai lokal. Ini adalah diplomasi budaya yang sangat efektif,” jelasnya.

Baca Juga :;Gubernur Khofifah Perjuangkan Gelar Pahlawan KH Yusuf Hasyim, Atas Jasa Besar Bagi Agama dan Bangsa Indonesia

Khofifah juga memastikan bahwa keamanan, kenyamanan, dan standar pelayanan wisata tetap menjadi prioritas utama. Pemprov Jatim terus mendorong pelaku usaha pariwisata untuk memenuhi standar CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability), serta meningkatkan kapasitas SDM melalui pelatihan dan sertifikasi.

“Kepercayaan wisatawan adalah segalanya. CHSE bukan hanya soal protokol kesehatan, tapi juga bagian dari pelayanan. Pelayanan yang profesional dan berstandar tinggi akan membuat wisatawan merasa aman dan dihargai,” tutur Khofifah.

Menurutnya, pariwisata adalah sektor strategis yang memiliki efek ganda terhadap ekonomi masyarakat, UMKM, dan pelestarian budaya. Oleh karena itu, ia terus mendorong pengembangan pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan berpihak pada masyarakat lokal.

Baca Juga :;Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Timur Lakukan Monitoring dan Evaluasi Percepatan Sertipikasi Aset BMN dan Lintas Sektor

“Pariwisata bukan hanya tentang jumlah kunjungan, tapi juga tentang dampak. Ketika pariwisata tumbuh, ekonomi daerah bergerak, budaya terangkat, dan masyarakat sejahtera. Maka itu, mari kita jaga momentum ini bersama,” pungkasnya.

Khofifah berharap peningkatan kunjungan wisman ke Jawa Timur dapat terus berlanjut secara konsisten, menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga keramahan, kebersihan, dan kenyamanan di setiap destinasi sebagai wajah Jawa Timur di mata dunia.

"Saya minta sinergitas terus dijaga, semua elemen di Jatim harus ikut berperan aktif dalam menjaga citra baik daerah kita. Setiap senyuman, pelayanan yang ramah, dan kebersihan lingkungan adalah bentuk promosi yang paling nyata di mata wisatawan," tutupnya. (yud) 

Editor :