GRESIK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik akhirnya meresmikan Alun alun setelah proses renovasi selama dua tahun terakhir. Hal ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto di sela-sela rangkaian acara yang juga bertepatan HUT Pemkab Gresik ke 45 dan Hari Jadi Kota Gresik ke 532 di depan Pendopo Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Sabtu (09/03/2019).
“Penataan alun-alun ini sengaja dikonsep dengan nuansa religi,” kata Sambari, di depan para tamu undangan dan masyarakat yang disaksikan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Gresik.
Gresik adalah kota santri dan kota wali. Karena itulah, pihaknya sengaja menata alun-alun dengan konsep layaknya suasana di Mekkah serta Madinah.
[irp]“Alun-alun ini dibuat dengan nuansa Gresik yang merupakan kota santri dan kota wali, sehingga kami buat suasananya seperti di Mekkah dan Madinah,” tandasnya.
Suasana tersebut didukung dengan keberadaan sejumlah menara di antara bangunan alun-alun. Lalu, di kawasan Alun-alun juga tertanam banyak pohon kurma. “Dan kurma di sini berbuah,” lanjut Sambari.
Tidak hanya itu saja. Namun alun-alun yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp 17 miliar tersebut jauh lebih lengkap. Banyak fasilitas untuk masyarakat umum.

Seperti tempat olahraga atau jogging track, tempat bersantai atau nongkrong, ada ruangan untuk berlatih tari tarian dan semacamnya. Bisa juga menjadi salah satu tempat kuliner menyusul di bagian luar alun-alun terdapat para Pedagang Kaki Lima (PKL).
“Karena memang dikonsep sebagai area wisata juga. Jadi untuk masalah toilet akan disediakan lebih banyak dan listriknya secara umum gratis akan disediakan Pemerintah Daerah,” paparnya. Diharapkan keberadaan alun-alun ini bisa dimanfaatkan secara positif.
Wabup Gresik, Mohammad Qosim menambahkan, konsep membuat suasana layaknya di Mekkah dan Madinah untuk memperkuat predikat daerah sebagai kota santri dan kota wali. Terlebih di Kabupaten Gresik ada dua makam wali, yaitu Sunan Giri dan Maulana Malik Ibrahim.