Khofifah Usulkan 40 Sekolah Rakyat di Jatim untuk Kurangi Kemiskinan

Reporter : Muhammad Hatta

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa usai memberikan pidato di Ruang Paripurna DPRD Jember. (Muhammad Hatta/klikjatim.com)

KLIKJATIM.COM | JEMBER – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengusulkan kuota 40 Sekolah Rakyat (SR) kepada Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Program SR ini merupakan inisiatif dari Presiden RI Prabowo Subianto untuk mengentaskan kemiskinan, khususnya di wilayah Jawa Timur.

Dari total kuota yang diminta, sebanyak 38 SR akan ditempatkan di kabupaten/kota, sementara dua lainnya diperuntukkan bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.

Khofifah menegaskan bahwa kesiapan lahan menjadi faktor penting dalam pembangunan Sekolah Rakyat. Oleh karena itu, ia meminta kabupaten/kota untuk menyediakan lahan yang dibutuhkan.

Pemprov Jatim sendiri juga telah menyiapkan lahan agar dapat ikut serta dalam program ini. Hal itu disampaikan Khofifah kepada Menteri Sosial, Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul, saat membahas usulan tersebut.

Baca Juga:

Serahkan Santunan 200 Anak Yatim, Bansos PKH Plus dan ASPD di Mojokerto, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Perbanyak Berbagi di Bulan Ramadan

Saat menanggapi permintaan tersebut, Gus Ipul menanyakan tujuan dua Sekolah Rakyat yang diajukan oleh Pemprov Jatim. Khofifah menjelaskan bahwa dua sekolah tersebut akan difokuskan untuk menekan angka kemiskinan di Kabupaten Malang dan Jember, yang memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi di Jawa Timur.

Menurut data terbaru, Kabupaten Malang memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi di Jatim, yakni sebanyak 240.140 jiwa. Sementara itu, Kabupaten Jember menempati posisi kedua dengan jumlah penduduk miskin mencapai 224.770 jiwa atau sekitar 9,01 persen dari total penduduknya.

Dengan adanya Sekolah Rakyat, diharapkan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem dapat lebih terjangkau.

Khofifah menambahkan bahwa Sekolah Rakyat akan mencakup jenjang SD, SMP, dan SMA. Tujuan utamanya adalah memastikan anak-anak dari keluarga kurang mampu mendapatkan akses pendidikan yang layak.

Selain itu, program ini juga diharapkan bisa membantu mereka keluar dari lingkaran kemiskinan melalui pendidikan yang berkualitas dan berkelanjutan.

Baca Juga: