KLIKJATIM.Com | Sampang – Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Provinsi Jawa Timur Wilayah Sampang memastikan mutu pendidikan dengan melaksanakan pemantauan infrastruktur untuk pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025. TKA merupakan instrumen baru yang menggantikan Ujian Nasional (UN) dan mencakup siswa SMA/MA, SMK/MAK/SMALB, serta peserta Paket C/PKPPS Ulya dan sederajat.
Tujuan utama TKA adalah mengukur kemampuan individu siswa dalam menguasai materi pelajaran, menjadi pertimbangan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya (seperti masuk perguruan tinggi), serta memetakan kondisi pendidikan nasional dan capaian pembelajaran.
Kepala Cabdindik Provinsi Jawa Timur Wilayah Sampang, Mas'udi Hadiwijaya, menyatakan bahwa pemantauan infrastruktur sekolah pendukung pelaksanaan TKA sedang berlangsung untuk memastikan seluruh sekolah benar-benar siap.
Baca Juga : Dinsos PPPA Sampang Janji Keluarkan Surat Edaran Terkait Kepemilikan Kartu Rekening PKH“Saat ini pelaksanaan TKA sudah mencapai 81 persen yang merupakan program baru bagi siswa kelas XII. Tujuannya memetakan mutu pendidikan di Sampang sendiri,” terang Mas'udi, Rabu (15/10/2025).
Cabdindik Sampang saat ini sedang melakukan verifikasi untuk memastikan tidak ada kendala dalam segi infrastruktur sekolah, yang meliputi ketersediaan komputer dan jaringan (sinyal).
Mas'udi menambahkan bahwa TKA akan dijadikan salah satu syarat prestasi siswa untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. TKA sendiri merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka tahun ajaran 2025–2026.
Baca Juga : Korban Begal Disertai Pembakaran di Sampang Ternyata Pengemudi Gojek Asal Sidoarjo“Alhamdulillah, siswa SMA sangat antusias. Saya berharap persentase keikutsertaan siswa cukup besar, agar kita bisa melihat secara maksimal posisi mutu pendidikan di Sampang melalui hasil TKA,” harapnya.
Jika seluruh persiapan berjalan lancar, sebanyak 173 sekolah di Sampang dinyatakan siap melaksanakan TKA. Cabdindik menegaskan, TKA ini bukan penentu kelulusan, melainkan instrumen penjaminan mutu akademik siswa.
“Kami berharap kualitas pendidikan di daerah bisa lebih terukur,” pungkasnya. (yud)
Editor : fadil