Kader PKB Sangkapura Inginkan Perubahan, Sosok Syahrul Dianggap Paling Layak Memimpin Gresik

Reporter : Abdul Aziz Qomar - klikjatim.com

Konsolidasi kader PKB di Pulau Bawean (Ist)

KLIKJATIM.Com | Gresik – Kader PKB Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik dari tingkat Kecamatan hingga Desa menggelar konsolidasi untuk memenangkan M. Syahrul Munir sebagai Calon Bupati Gresik dalam pilkada serentak 2024. Hal tersebut dilakukan pada Minggu 28 Juli 2024.

Ketua DPAC PKB Sangkapura Bustami Hazim menjelaskan, sebenarnya sosialisasi dan pengenalan Syahrul Munir kepada masyarakat sudah dilakukan jauh hari. Namun saat ini pertemuan para kader, selain konsolidasi juga menyampaikan saran dan masukan.

Di mana Kondisi Pulau Bawean tidak banyak berubah di bawah pemerintahan saat ini. Dalam forum tersebut, banyak masukan kepada Syahrul, mulai dari infrastruktur pendidikan, lapangan kerja, pertanian, hingga kriminalitas.

“Jadi perlu kebijakan khusus untuk mengurai masalah – masalah tersebut,” katanya.

Bustami menyontohkan, mayoritas masyarakat Bawean saat bertani atau melaut sebagai nelayan. Di mana kedua sektor ini masih mengalami masalah laten, dari kekurangan pupuk hingga BBM.

“Pertanian di Bawean hanya sekali setahun musim tanamnya, karena banyak sawah yang mayoritas tadah Hujan. Ini perlu dicarikan solusi agar hasil pertanian meningkat,” sambungnya.

Baca juga: Smelting Salurkan Bantuan Life Jacket Untuk Mendukung Pariwisata di Pulau Bawean

Miftahul Faiz, salah satu warga Sangkapura menyampaikan keluhannya terkait sampah, yang belum tuntas solusinya di Pulau Bawean. Sedangkan setiap hari sampah dihasilkan, namun pengolahannya belum maksimal.

“Sementara untuk membuang sampah ke luar pulau kan mahal biayanya,” kata Faiz.

Menanggapi hal tersebut, Syahrul mengatakan, dia memang punya program khusus di Pulau Bawean, peningkatan layanan kesehatan, pendidikan harus diperhatikan betul. Agenda dan rencana kerja tersebut terangkum dalam tagline Gresik Mentas (Menuju Tuntas).

“Tidak hanya menggelontorkan uang ke Bawean, tapi maksimalisasi pekerjaan dan pelaksanaannya. Akses transportasi ke Bawean memang jadi tantangan sendiri,” kata Syahrul.

Syahrul menyebut, sebenarnya potensi Bawean cukup besar, baik untuk wisata, perikanan maupun pertanian. Untuk menggarap potensi tersebut, pertama-tama harus dituntaskan infrastrukturnya.

“Jalan poros Bawean Belum ada, masih ada jalan lingkar. Nah itu salah satu prioritas. Lalu akses air agar sawah tidak mengandalkan tadah hujan, bisa dengan mengambil atau memaksimalkan mata air di Bawean tapi dengan bijak agar bisa lestari. Untuk layanan kesehatan, faskes di Bawean akan kami lengkapi peralatan dan tenaga medisnya. Tadi sempat ada anak yang luka bakar namun harus ke menyeberang karena faskes di sini belum bisa menangani,” jelas Syahrul. (qom)