Inflasi Bulan Maret di Tulungagung Diprediksi Lebih Rendah dari Bulan Februari

Reporter : Iman - klikjatim.com

PJ Bupati Tulungagung Heru Suseno saat diwawancarai awak media (Iman/Klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Tulungagung – Inflasi di Tulungagung pada Bulan Februari mencapai 2,62 persen, Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno mengatakan, untuk inflasi bulan Maret yang hasilnya akan diketahui pada akhir bulan nanti, pihaknya optimis nilainya akan mengalami penurunan dibandingkan bulan Februari.

Heru mengungkapkan, untuk inflasi bulan Maret ini kemungkinan bisa ditekan sampai 2,52 persen.

“Kemarin inflasi kita tinggi, Insya Allah Maret ini turun tipis,” ujarnya kemarin.

Tren penurunan ini sudah terlihat dalam dua pekan awal di bulan Maret ini, Heru berharap tren tersebut bisa terus terjaga sampai akhir bulan.

Pihaknya merinci, angka inflasi dipengaruhi oleh harga bahan pangan dan kebutuhan pokok di pasaran, sampai saat ini harga beras yang masih tinggi masih menjadi faktor utama dalam naik turunnya inflasi di Tulungagung.

Baca juga: Buaya Masuk ke Lahan Pertanian Warga di Kecamatan Besuki Tulungagung

Harga beras tingkat medium sendiri di kabupaten Tulungagung sempat menyentuh angka Rp15.000  per kilogram, jauh diatas harga tertinggi yang ada di kisaran Rp12.000 per kilogramnya.

Pemkab bersama dengan BULOG berupaya menekan angka harga beras dengan menggelontorkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijual dengan HET Rp11.900 per kilogram.

Hasilnya menurut Heru, saat ini harga beras sudah mengalami penurunan, walaupun belum signifikan.

Penurunan dipengaruhi oleh adanya panen dari beberapa petani, walupun panen raya diprediksi akan dilakukan pada bulan April mendatang.

“Sudah turun seribu, diharapkan nanti harga beras berangsur-angsur turun,” terangnya.

Upaya lain yang dilakukan pihaknya untuk menekan inflasi dan menstabilkan harga beras adalah dengan menggelar operasi pasar secara terus menerus di sejumlah titik yang ada di kabupaten Tulungagung secara merata. (qom)