KLIKJATIM.Com | Gresik – Seorang petani di desa Keboireng Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung menangkap seekor buaya berukuran panjang 85 centimeter dengan bobot sekitar 5 kilogram yang masuk ke lahan pertanian miliknya, pada Rabu 13 Maret 2024 pagi tadi.
Buaya berukuran kecil yang diduga berjenis buaya muara ini ditangkap dengan jaring, lalu diserahkan kepada salah satu tokoh masyarakat di desa itu dan dilaporkan kepada Damkar Tulungagung.
Kasi Penyelamatan dan Informasi Damkar Tulungagung, Iwan Supriono mengatakan, usai ditangkap warga, kini buaya tersebut dibawa ke Markas Damkar Tulungagung untuk selanjutnya diserahkan ke BKSDA Kediri.
“Saat ini kita tengah koordinasi dengan BKSDA Kediri, nanti akan kita serahkan kesana, saat ini buaya sudah kita bawa ke Markas Damkar Tulungagung,” ujarnya.
Iwan menjelaskan, sesuai dengan keterangan saksi di lokasi temuan buaya, awalnya buaya ini berjalan di pinggir sawah, kemudian pemilik lahan langsung menjaringnya dengan jaring penghalau tikus yang ada di lokasi.
Baca juga: Buaya Sepanjang 2,5 Meter Akhirnya Ditangkap Oleh Damkar Bojonegoro
Kemudian buaya tersebut diserahkan kepada tokoh masyarakat setempat.
“Jadi petani yang nangkap ini sudah tau dari jauh kalau yang jalan itu buaya, bukan lagi binatang lain, makanya disiapkan jaring untuk menghalau tikus itu, kemudian dijaring dan mulutnya dilakban, serta kakinya juga,” ungkapnya.
Iwan mengungkapkan, fenomena temuan buaya di lokasi ini baru terjadi sekali ini. Namun menurut informasi yang disampaikan oleh warga yang kerap beraktifitas di sekitar sungai parit agung yang tak jauh dari lokasi penemuan, beberapa kali warga mendapati buaya dengan ukuran seperti yang ditangkap kali ini, bahkan pernah sekali didapati buaya dengan ukuran lebih besar yang tengah menampakkan diri di permukaan air.
Dugaan sementara, buaya itu berasal dari sungai parit agung, yang selama ini airnya dimanfaatkan masyarakat untuk irigasi sawah.
“Kalau informasi yang kami terima, ada masyarakat yang pernah menjumpai buaya ukuran serupa di sungai, ada lagi yang pernah lihat biaya indukan berukuran lebih besar sesekali di permukaan air sungai,” pungkasnya. (qom)