KLIKJATIM.Com | Gresik – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gresik mendesak Pemkab Gresik melalui Dinas Perikanan untuk segera menyalurkan bantuan sosial (bansos) sembako kepada nelayan yang terdampak cuaca buruk akibat musim angin barat.
Cuaca buruk ini membuat para nelayan kesulitan melaut dan mencari nafkah. Pemkab Gresik sendiri sudah mengalokasikan anggaran bansos untuk nelayan dalam APBD Gresik tahun 2025.
“Di awal 2025, kami berharap Pemkab Gresik segera merealisasikan penyaluran bansos bagi nelayan yang terkena dampak cuaca buruk. Jangan ditunda terlalu lama, karena bantuan ini sangat dibutuhkan nelayan. Sekarang, pada Desember 2024, kita sudah memasuki musim angin barat,” ujar Anggota Komisi II DPRD Gresik, Muhammad Kurdi, kemarin.
Kurdi mengerti jika APBD Gresik tahun 2024 sudah hampir menutup anggarannya. Namun, setelah APBD 2025 mulai berjalan, dia menekankan bahwa penyaluran bansos kepada nelayan harus segera dilakukan dan menjadi prioritas.
“Bansos harus segera disalurkan demi kepentingan masyarakat, khususnya nelayan,” lanjutnya.
Politisi dari Partai Gerindra ini berharap bansos dapat disalurkan pada waktu yang tepat, yaitu saat nelayan benar-benar membutuhkannya di musim angin barat. Dengan begitu, bantuan tersebut dapat memberikan dampak positif langsung bagi mereka.
“Jangan sampai musim angin barat berakhir, tetapi bansos baru disalurkan. Manajemen waktu dan sasaran yang tepat sangat penting. Kami berharap penyaluran bansos bisa segera dilakukan,” tegasnya.
Terkait data penerima bansos, Kurdi menyebut adanya ketidaksesuaian antara jumlah nelayan yang seharusnya menerima bantuan dan jumlah paket sembako yang tersedia. Misalnya, di Kecamatan Ujungpangkah, seharusnya ada 8.000 nelayan yang mendapatkan bantuan, namun Pemkab Gresik hanya menyediakan 5.000 paket sembako.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perikanan Gresik, Arief Wicaksono, mengakui bahwa alokasi bansos untuk nelayan di Kabupaten Gresik belum bisa mencakup seluruh nelayan yang membutuhkan.