GRESIK – Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto langsung merespon tuntutan pihak Kampus D3 Keperawatan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (Unair), yang mengancam hengkang ke Lamongan. Tuntutan membuka kembali akses jalan menuju gerbang kampus di Jalan dr. Wahidin Sudirohusodo Kabupaten Gresik yang tertutup trotoar bakal dipenuhi.
“Tidak masalah, jadi akses jalan ini nanti akan dibetulkan agar tetap bisa masuk lewat pintu gerbang kampus,” kata Sambari, didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik, Gunawan Setiadji, saat meninjau lokasi trotoar, Jumat (08/02/2019).
Dalam pembangunan trotoar di jalur nasional tersebut memang tidak ada koordinasi sebelumnya. Pemkab Gresik hanya izin kepada pemerintah pusat sesuai kewenangan status jalan.
Rencana perbaikan dimulai segera. Dalam 2 pekan ini akan mempersiapkan keperluan secara administrasi penganggaran. “Anggarannya juga sudah ada sehingga tinggal diproses,” imbuhnya.
Selain berjanji mengubah pembangunan trotoar dengan memberi akses jalan masuk ke kampus, Bupati berniat menata saluran airnya. Pembuangan air yang awalnya masuk ke gorong-gorong di bawah trotoar akan ditata menuju ke belakang kampus.
“Jika pihak Unair mengizinkan untuk tulisan kampus Unair yang tertutup trotoar, juga akan ditinggikan. Mungkin perlu ditinggikan sekitar 1 meter,” jelas Bupati dua periode tersebut.
Perlu diketahui, Pemkab Gresik telah menata gorong-gorong dan trotoar di Jalan dr. Wahidin Sudirohusodo. Tepatnya di depan kampus D3 Keperawatan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (Unair) hingga depan Rumah Sakit Ibnu Sina. Anggaran dalam pelaksanaan proyek saat itu mencapai sekitar Rp 5 miliar.
Kini pembangunan itu berbuntut protes dari pihak kampus Unair. Mereka mengancam hengkang dari Gresik, karena merasa keberadaan kampusnya tidak representatif setelah tertutup pembangunan trotoar. (nul/*)
