KLIKJATIM.Com | Lamongan – Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hassan Baras, menegaskan bahwa jagung hasil Produk Rekayasa Genetik (PRG) yang dikembangkan di Desa Banyubang, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, memiliki status halal.
Penegasan ini disampaikannya saat panen jagung PRG bersama Wakil Bupati Lamongan, Dirham Akbar Aksara, yang mewakili Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, serta jajaran Forkopimda Lamongan pada Selasa (10/6).
Menyikapi keraguan yang mungkin muncul di masyarakat, Babe Haikal, sapaan akrab Kepala BPJPH, dengan tegas menyatakan sikapnya.
"Kenapa ada yang menyatakan jagung tidak halal atau jagung hasil rekayasa genetik tidak halal, netizen ini mengatakan sesukanya, bagaimana asalnya wong berasal dari tanah, dan bibit ya sudah pasti halal. Saya menyatakan jagung halal dan tidak memerlukan sertifikat halal jangan ragu-ragu lagi," ujarnya.
Babe Haikal menambahkan, secara substansi, jagung termasuk dalam daftar bahan yang dikecualikan dari kewajiban sertifikasi halal (positive list). Oleh karena itu, diharapkan tidak ada lagi keraguan mengenai kehalalan jagung PRG. Terlebih, inovasi jagung PRG ini telah membawa kebermanfaatan, baik dari segi produktivitas maupun efisiensi biaya bagi petani.
"In value 5,5 juta pertambahan dalam 1 ha. Jawa Timur ada 12 juta ha lahan, hasil pertambahannya bisa mencapai 6 triliun. Ini men-support petani. Jangan ada lagi netizen yang menyatakan hal-hal aneh, bibitnya halal, tanahnya halal," imbuhnya.
Baca Juga : Lamongan Bergemuruh Takbir, Bupati Ajak Rayakan Iduladha dengan Damai dan Bahagia
Sementara itu, Wakil Bupati Lamongan, Dirham Akbar Aksara, mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Lamongan sangat mendukung peningkatan jumlah produksi jagung di wilayahnya. Lamongan sendiri merupakan daerah yang rata-rata produksi jagungnya dalam lima tahun terakhir mencapai 580 ribu ton, menempatkan Lamongan di posisi nomor 5 di Jawa Timur.
“Dua sektor terbesar di Lamongan agrobisnis yaitu padi dan jagung bisa terus men-support ketahanan pangan yang dicanangkan Pak Presiden. Sudah dari tahun-tahun sebelumnya Lamongan menjadi lumbung pangan nasional. Kami terus berupaya kolaborasi pentahelix, antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media,” katanya.
Jagung PRG yang ditanam di Desa Banyubang, Kecamatan Solokuro, telah dikembangkan oleh masyarakat setempat sejak dua tahun terakhir di lahan seluas 10 hektar.
Baca Juga : Lamongan Bakal Miliki Industri Pengelolaan Pakan Ternak Terbesar se-Asia Tenggara
“Kita menghemat 75% biaya, pestisida kita tidak repot lagi akarnya lebih kuat, ini hal positif dari jagung PRG,” ujar Ketua KTNA, Muh Yudi Setianur, yang merasakan langsung manfaat inovasi ini. (yud)
Editor : Wahyudi