klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Bermodal Tekad, Pemuda Sumenep ini Bangun Usaha Transfer Duit

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
MOBILITAS. Tampak depan salah satu cabang Anas BRIlink di Marengan, Sumenep, yang melayani transfer, tarik tunai, pembayaran, dan pengiriman paket. (dok. M.Hendra.E/KLIKJATIM.Com)
MOBILITAS. Tampak depan salah satu cabang Anas BRIlink di Marengan, Sumenep, yang melayani transfer, tarik tunai, pembayaran, dan pengiriman paket. (dok. M.Hendra.E/KLIKJATIM.Com)

KLIKJATIM.Com | Sumenep - Di sebuah sudut desa bernama Paberasan, Kecamatan Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur, terdapat kisah inspiratif seorang pemuda bernama Hoirunnas Nuriyadi, atau yang lebih akrab disapa Anas. 

Di usianya yang masih 30 tahun, Anas berhasil membangun kerajaan kecil di dunia layanan keuangan, berawal dari keinginan kuat mengubah nasib keluarga.

Semua dimulai dari bangku kelas dua SMK. Kala itu, Anas sadar bahwa kondisi ekonomi keluarganya tidak memungkinkan untuk bermalas-malasan. 

Ayah ibunya hanya seorang petani, dan uang saku yang ia dapatkan sangat terbatas. Namun ia tidak mengeluh. Sebaliknya, ia mulai berjualan gorengan, jam tangan, bahkan sepatu.

“Saya jualan apa saja yang bisa dijual. Gorengan, jam tangan, sepatu. Semua demi menambah penghasilan karena saya tahu kondisi keluarga saat itu,” ujarnya saat diwawancara Klikjatim, Senin (16/6) siang.

Perjalanan bisnisnya tak selalu mulus. Ia sempat bergelut di dunia Multi Level Marketing (MLM), mencoba menjadi distributor es, dan bahkan membuka toko sepatu yang masih ia jalankan hingga kini. 

Namun, titik balik hidupnya terjadi pada tahun 2017, ketika ia memutuskan mencoba membuka layanan transfer uang.

“Saya sempat coba jadi mitra kantor Pos, tapi hasilnya tidak memuaskan. Akhirnya saya belajar sendiri cara menjalankan jasa transfer, dan ternyata peluangnya besar. Dari situ saya mulai mengejar jadi agen BRIlink,” terang Anas.

Ia memulai semuanya dari nol tanpa mentor, tanpa pengalaman di dunia keuangan digital. Tapi karena kegigihannya, ia akhirnya berhasil menjadi agen resmi setelah memenuhi target melalui aplikasi dan mendapatkan mesin EDC. Lokasi pertamanya berdiri di sisi timur Pasar Jangara, Paberasan.

Kini, Anas tidak hanya memiliki satu, melainkan tujuh cabang yang tersebar di berbagai titik strategis seperti Gapura, Parsanga, Pamolokan, Marengan Daya, Kalianget Barat, Baban, dan Batuan. Namun, pusat usahanya tetap berada di desa tempat ia dibesarkan.

Baginya, keberhasilan itu tidak lepas dari peran BRI yang turut mendukung dan memudahkan pengembangan usahanya.

“Brand BRI sangat membantu saya untuk lebih dikenal masyarakat. Petugas dari BRI juga rajin memberi arahan dan dukungan,” ucapnya dengan penuh syukur.

Meski telah mengelola tujuh cabang, Anas belum puas. Ia masih terus belajar dan berharap sistem serta jaringan BRI bisa semakin ditingkatkan, agar pengalaman nasabah dan mitra semakin optimal.

“Saya mulai dari bawah. Semua butuh proses. Bagi saya, sukses itu bukan tujuan, tapi perjalanan panjang yang harus dinikmati,” katanya sambil tersenyum.

Anas juga membagikan pesan untuk anak muda lainnya agar tak takut gagal dan terus berani mengejar mimpi.

“Selagi muda, habiskan jatah gagalmu. Jangan lupakan apa yang menjadi alasanmu memulai, karena dari situlah semangat itu akan terus tumbuh,” pungkasnya. (ris)

Editor :