KLIKJATIM.Com | Surabaya – Program Beasiswa Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menunjukkan hasilnya. Tiga orang penerima beasiswa LPPD berhasil meraih gelar doktor dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya pada Rabu (2/7/2025).
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, turut hadir secara khusus dalam Ujian Disertasi Terbuka ketiga doktor tersebut di Gedung Amphitheater UINSA. Ketiga doktor yang baru lulus itu adalah Nashrullah dengan disertasi berjudul "Pendidikan Spiritual dalam Relasi Sosial Kyai-Santri di Pesantren", Anik Faridah dengan judul "Transformasi Pesantren Ramah Anak", dan Akhmad Zakki Abd Razak yang meneliti "Ideologi Pendidikan Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki dan Implementasinya".
"Selamat dan sukses untuk Bu Anik Faridah, Pak Nashrullah dan Pak Akhmad Zaki yang hari ini dinyatakan lulus. Saya sebut momen kelulusan hari ini adalah 'pecah telur' dengan meluluskan 3 Doktor dalam bidang Pendidikan Islam (Tarbiyah)," kata Khofifah.
Menurut Khofifah, kelulusan ini adalah bukti nyata keberhasilan beasiswa LPPD Pemprov Jatim dalam mendukung peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya di bidang pendidikan Islam. Ia menambahkan bahwa Pemprov Jatim terus menambah jumlah penerima beasiswa pendidikan tinggi. Tercatat, hingga 20 Mei 2025, sebanyak 1.193 beasiswa telah diluncurkan khusus bagi santri Jawa Timur untuk menempuh pendidikan tinggi.
"Saya selalu sampaikan bahwa peningkatan SDM adalah kebutuhan. Tiga doktor ini bukan hanya capaian pribadi, tetapi juga bagian dari investasi SDM strategis Jawa Timur dalam menyiapkan Generasi Emas 2045. Kita ingin mencetak insan-insan berilmu, berintegritas, dan berakhlak mulia,” tegasnya.
Baca Juga : Gubernur Khofifah Pastikan Sarana Prasarana Sekolah Rakyat di Mojokerto Siap Dioperasikan 14 Juli 2025
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga menyoroti urgensi pembentukan Program Studi (Prodi) Islamic Finance di perguruan tinggi Indonesia. Ia mengungkapkan keironisan bahwa Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, belum memiliki Prodi Islamic Finance formal di tingkat strata tertentu, meskipun sudah ada kursus daring.
Secara khusus, Khofifah mengusulkan agar pengembangan keilmuan Islamic Finance dapat segera diwujudkan dalam bentuk konkret di perguruan tinggi, khususnya di UINSA.
"Ini harus menjadi plan of action kita bersama. Mudah-mudahan, UINSA bisa menjadi pelopor dan memecah telur lahirnya Prodi Islamic Finance di Indonesia,” harapnya.
Baca Juga : Gubernur Khofifah: Keluarga Kuat adalah Fondasi Indonesia Maju
Untuk mewujudkan hal tersebut, ia menekankan pentingnya diversifikasi dosen dan perluasan jejaring perguruan tinggi, terutama dengan kampus-kampus dunia yang telah memiliki prodi tersebut.
"Bukan prodinya yang sulit dibuka. Tapi dosennya yang tidak ada. Kalau kita ikhtiar, kita berjejaring dengan berbagai perguruan tinggi yang sudah punya Islamic Finance maka Insyaallah bisa dikirim guru besar-guru besar, pakar-pakar Islamic Finance untuk berkenan mengajarkan ilmu itu sehingga bisa dibuka Prodi di UINSA Surabaya," pungkasnya.
Sementara itu, Rektor UINSA, Prof. Akh. Muzakki, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Gubernur Khofifah atas dedikasinya dalam memajukan kualitas SDM dan perguruan tinggi Islam di Jawa Timur. Ia menyebut bahwa dengan adanya beasiswa LPPD, banyak santri dan tenaga pendidik di pesantren mendapatkan kesempatan melanjutkan studi hingga meraih gelar doktor.
"Terima kasih kepada Ibu Gubernur atas dedikasi dan perhatiannya pada perguruan tinggi Islam. Dengan adanya beasiswa LPPD, tanggal 19-20 Juli akan ada 9 dari 10 penerima beasiswa yang akan diwisudakan. Dan secara resmi 9 doktor akan lahir dari kerja sama LPPD," jelasnya. (yud)
Editor : Wahyudi
