Newsroom Tetap Garda Terdepan di Tengah Terpaan AI

Reporter : Abdul Aziz Qomar
Indonesia Digital Conference (IDC) 2025 (Dok)

KLIKJATIM.Com | Jakarta – Di tengah gempuran kecerdasan buatan (AI) dan derasnya transformasi digital, peran ruang redaksi (newsroom) tetap menjadi garda terdepan dalam menjaga kredibilitas dan nilai berita. Hal itu mengemuka dalam Indonesia Digital Conference (IDC) 2025 yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di The Hub Sinarmas Land, Jakarta, Rabu (22/10/2025).

Diskusi panel bertema “Membangun Ekosistem Digital Lintas Industri” menghadirkan sejumlah pemimpin lintas sektor, di antaranya Corporate Secretary Pertamina Arya Dwi Paramitha, Communication Director TikTok Indonesia Anggini Setiawan, dan CEO iNews Media Group Angela Tanoesoedibjo.

Baca juga: Comot Berita dan Monetisasi Ilegal, Wartawan Bojonegoro Peringatkan Akun FB Pro: Ada Potensi Pidana Hak Cipta

Dalam paparannya, Arya Dwi Paramitha menyebut bahwa transformasi digital kini menjadi keniscayaan di berbagai bidang, termasuk industri energi.

“Penerapan teknologi digital menjadi kunci untuk mewujudkan bisnis energi yang berkelanjutan,” ujarnya.

Melalui Pertamina Digital Hub dan aplikasi MyPertamina, BUMN energi ini terus mendorong efisiensi, transparansi, serta peningkatan kualitas layanan bagi konsumen di seluruh Indonesia. Arya menegaskan, digitalisasi bukan sekadar modernisasi sistem, tetapi juga fondasi penting dalam menjaga ketahanan energi nasional di tengah tantangan global menuju ekonomi rendah karbon.

Namun di sisi lain, ia menyoroti pentingnya literasi informasi dan peran media dalam menangkal hoaks.

“Saya ingatkan, baca media yang benar, jangan baca hoaks,” kata Arya sambil mencontohkan kabar palsu tentang penjualan SPBU di Wonogiri yang sempat viral.

TikTok: Moderasi AI Tak Bisa Gantikan Peran Manusia

Sementara itu, Communication Director TikTok Indonesia, Anggini Setiawan, menekankan bahwa kendati sistem moderasi konten kini banyak dibantu mesin, peran manusia tetap vital.

“Lebih dari 98 persen pelanggaran kebijakan di TikTok diturunkan secara proaktif, tetapi kami tetap mengombinasikan moderasi mesin dan manusia untuk menjaga keamanan serta kenyamanan pengguna,” jelasnya.

Baca juga: AMSI Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik dari Ancaman AI
Dengan lebih dari 160 juta pengguna di Indonesia, lanjut Anggini, tanggung jawab terhadap kualitas informasi semakin besar.

Baca juga: AMSI Berikan Masukan untuk Komite Percepatan Reformasi Polri, Ini Poin-poinnya

Dari sisi media, CEO iNews Media Group Angela Tanoesoedibjo menyoroti tantangan media berita di era digital yang dipenuhi konten hiburan global. Namun, berdasarkan data Nielsen, konsumsi berita nasional justru meningkat.

“Masyarakat Indonesia masih punya ketertarikan tinggi terhadap berita dalam negeri,” ujarnya.

Menurut Angela, berita memiliki kedekatan emosional dan relevansi lokal yang tidak dimiliki konten hiburan asing. Di tengah dominasi generasi muda yang aktif mencari informasi kredibel, media dituntut untuk terus berinovasi.

“Di era digital, kredibilitas dan kecepatan harus berjalan beriringan,” tegasnya.

Angela menegaskan bahwa newsroom tidak dapat digantikan AI.

Baca juga: AMSI : Gugatan Mentan ke Tempo Ancam Kebebasan Pers

“AI hanyalah alat bantu. Judgement redaksi tetap sangat diperlukan dalam menentukan nilai berita dan kebenaran informasi,” katanya.

Untuk itu, iNews membangun sistem redaksi yang agile dan adaptif, serta melatih talenta agar mampu memanfaatkan AI sebagai tools, bukan pengganti jurnalis.

Membangun Kemandirian Digital Nasional

IDC 2025 yang mengusung tema besar “Sovereign AI Menuju Kemandirian Digital” menjadi ajang tahunan AMSI yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dan pemimpin media nasional. Forum ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membangun ekosistem digital yang berdaulat, beretika, dan berbasis kebenaran informasi. (qom)

Editor : Abdul Aziz Qomar

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru