Pimpin Apel Perdana, Bupati Jember Fawait Minta Lupakan Dukung Mendukung Pilkada hingga Siapkan Program 100 Hari Kerja

klikjatim.com
Bupati Jember Muhammad Fawait menggelar apel perdana dan silaturahmi dengan para pejabat. (Muhammad Hatta/klikjatim.com)

KLIKJATIM.COM | JEMBER - Bupati Jember Muhammad Fawait memulai hari pertamanya berdinas dengan memimpin apel luar biasa di depan Kantor Pemkab Jember, Senin (3/3/2025). Dalam kesempatan itu, ia menegaskan pentingnya kebersamaan dalam membangun Jember serta mengingatkan bahwa Pilkada telah usai.

Fawait menekankan bahwa membangun Jember tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan membutuhkan kerja sama seluruh jajaran.

Baca juga: Serahkan SK ke 1.430 ASN Baru, Bupati Bojonegoro: Ini Awal Pengabdian, Kinerja Jadi Tolok Ukur Utama

"Membangun Jember tidak bisa oleh Superman tapi Supertim. Bupati harus dibantu oleh Wakil Bupati, Sekda, dan seluruh jajaran," ujar Fawait saat diwawancarai usai apel.

Baca Juga: Komisi B DPRD Jember Inisasi Perda Kebudayaan untuk Pemajuan Budaya Lokal
Ia juga mengingatkan agar perbedaan politik dalam Pilkada tidak lagi menjadi penghalang dalam bekerja sama. "Jangan ada istilah 01 dan 02 lagi. Yang terpenting adalah kebersamaan dan kekompakan," tegasnya.

Terkait program 100 hari kerja, Fawait menyebut telah memulai langkah-langkah awal. Salah satu kebijakan pertamanya adalah menandatangani SK bagi pegawai P3K yang lolos tahap pertama serta surat edaran (SE) terkait libur guru.

Fawait mengungkapkan bahwa ia sempat mempertanyakan keterlambatan penerbitan SK P3K. Setelah mengetahui bahwa anggaran gaji hanya cukup untuk 8 bulan, ia memastikan solusi dengan mengalokasikan dana melalui efisiensi perjalanan dinas.

Baca Juga: Ibu Muda di Jember Sukses Raup Rezeki di Bulan Ramadan dengan Jualan Susu Kurma
"Saya pastikan gaji untuk guru P3K harus full 1 tahun," ujarnya.

Selain itu, ia juga menegaskan kebijakan soal libur bagi guru jika muridnya libur sebagai bentuk keadilan.

"Guru juga punya keluarga yang perlu waktu bersama mereka. Jika murid libur, maka guru juga harus libur," tambahnya.

Baca juga: Anggota DPR Asal Jember Soroti Rendahnya Kepercayaan Publik Terhadap Pemilu

Dalam program 100 hari kerja, Fawait juga menepati janjinya untuk lebih peduli terhadap ekonomi rakyat kecil. Ia memulai hari pertamanya dengan mengunjungi pasar tradisional sebelum masuk ke Pendopo Bupati.

Fawait memastikan retribusi pasar tradisional akan dikembalikan ke tarif semula setelah sebelumnya mengalami kenaikan 100-200 persen.

"Saya akan menandatangani kebijakan agar retribusi pasar kembali turun 100-200 persen," katanya.

Baca juga: Kebijakan WFH dan Sekolah Daring di Jember Disorot Praktisi Hukum: Sah, Namun Berpotensi Tidak Tepat Sasaran

Menurutnya, langkah ini bertujuan untuk meringankan beban pedagang kecil serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

"Pasar tradisional adalah simbol ekonomi wong cilik, jadi harus mendapat perhatian khusus," tegasnya.

Dengan berbagai kebijakan yang telah diambil di awal kepemimpinannya, Fawait berharap Jember dapat berkembang dengan lebih baik melalui kebersamaan dan kepedulian terhadap masyarakat kecil. (hat/fiq)

Editor : Muhammad Hatta

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru