KLIKJATIM.Com | Gresik - Kapal Motor (KM) Express Bahari 6F, yang biasa melayani rute penyeberangan Gresik-Bawean, terpaksa kembali ke Pelabuhan Gresik setelah menghadapi cuaca buruk dan gelombang tinggi di tengah perjalanan.
Kapal yang berangkat sekitar pukul 09.00 WIB itu, mengalami pembatalan keberangkatan setelah berjalan sekitar 1 jam 30 menit. Sekitar pukul 10.30 WIB, kapal yang dikelola oleh PT Pelayaran Sakti Inti Makmur (SIM) itu memutuskan untuk kembali ke pelabuhan. Setelah sampai di Gresik, kapal berhasil sandar dan menurunkan penumpang pada pukul 12.00 WIB.
Baca juga: Antisipasi Laka Laut, Satpolair Polres Gresik Perketat Penjagaan di Pantai Dalegan
Akibat pembatalan tersebut, 93 penumpang yang berada di kapal harus kembali ke Gresik. Kapal Express Bahari 6F ini memiliki kapasitas 251 kursi penumpang.
Salah satu penumpang, Hisyam, menyatakan bahwa kapal dibatalkan berangkat setelah lebih dari satu jam perjalanan. Ia bersama teman-temannya berniat pulang kampung untuk liburan Natal dan Tahun Baru. "Setelah lebih dari satu jam, kami mendapat informasi dari pihak Syahbandar Bawean bahwa ombak sangat tinggi di sekitar Pulau Bawean, sehingga kapal tidak berani melanjutkan perjalanan," ujarnya di Pelabuhan Gresik, Sabtu (21/12/2024).
Hisyam, yang berasal dari Desa Kumalasa, Pulau Bawean, menyampaikan bahwa ia terpaksa menunda perjalanan pulang dan menginap semalam di Gresik. Ia berharap kapal lain, jenis Express Bahari 3F dengan kapasitas lebih besar, dapat beroperasi keesokan harinya, Minggu (22/12/2024). Operator kapal juga menyarankan penumpang untuk menyimpan tiket mereka untuk dapat ditukarkan pada keberangkatan berikutnya.
Baca juga: Tak Hanya Narkoba, Miras Juga Masuk ke Pulau Bawean Gresik, Digagalkan Satpol-PPDari pantauan di lapangan, dua kapal, yakni KM Express Bahari 3F dan 6F, terlihat bersandar di Pelabuhan Gresik pada Sabtu siang. KM Express Bahari 3F baru tiba sekitar pukul 12.30 WIB setelah menyeberang dari Bawean ke Gresik.
Baca juga: Kaca Mobil Dilempari di Duduksampeyan Gresik, Pelaku Diduga ODGJ
Agus Nasrullah, anggota (petugas) Posko Nataru dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Gresik, menjelaskan bahwa meskipun kondisi cuaca semula diperkirakan aman berdasarkan analisis BMKG dan koordinasi dengan nahkoda kapal, setelah melewati Karang Jamuang, ombak yang tinggi menjadi perhatian utama. Nahkoda memutuskan untuk kembali ke Pelabuhan Gresik demi keselamatan penumpang.
“Keputusan untuk kembali ke pelabuhan adalah langkah yang sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) keselamatan pelayaran,” tambah Agus.
Sementara itu, penumpang KM Express Bahari 3F, Imam Basuki, yang baru tiba dari Bawean, mengungkapkan bahwa meski ada gelombang tinggi dalam perjalanan, kondisi tersebut tidak seberat saat kapal berangkat dari Gresik.
Baca juga: Bukan Sekadar Menginap, Hotel Santika Gresik Hadirkan Pengalaman Personal Lewat Strategi 5P
Selain dua kapal Express Bahari, rute Gresik-Bawean juga dilayani oleh kapal Roro Ferry KMP Gili Iyang. Kapal ini berangkat pada Jumat malam (20/12/2024) pukul 22.00 WIB, dengan mempertimbangkan kondisi cuaca yang lebih stabil pada malam hari. KMP Gili Iyang tiba di Bawean sekitar pukul 12.20 WIB setelah perjalanan 12 jam, lebih lama dari biasanya yang hanya memakan waktu 9 hingga 10 jam.
Keputusan pembatalan ini menegaskan pentingnya keselamatan dalam pelayaran, khususnya dalam menghadapi cuaca ekstrem yang dapat membahayakan kapal dan penumpang. (qom)
Editor : Abdul Aziz Qomar