KLIKJATIM.Com | Surabaya—Volume kendaraan di Kota Surabaya menurun selama penerapan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat hingga level 4. Penurunan terjadi baik untuk roda dua, roda empat maupun lebih.
[irp]
Kadishub Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan, tingkat penurunan kendaraan di Kota Surabaya mencapai 60 persen sampai. Hal itu disebabkan adanya penyekatan di sejumlah jalan sehingga mengurangi mobilitas warga.
"Selama penyekatan PPKM darurat sejak 3 Juli 2021 hingga PPKM level 4, volume kendaraan turun kisaran 60 persen," kata Irvan, Kamis (5/8/2021).
Berdasarkan catatan dishub di sejumlah titik perbatasan kota, di antaranya di Jalan A Yani, pada 3 Juli 2021 volume kendaraan yang masuk ke kota Surabaya 4.709 mobil, 11.949 motor dan 160 truk. Sedangkan kendaraan yang keluar mencapai 7.736 mobil, 23.018 motor dam 296 truk.
Sehari kemudian, tepatnya pada 4 Juli 2021 volume kendaraan yang masuk turun di kisaran 4.344 mobil, 11.023 motor. Sementara untuk truk jumlah yang masuk 148 armada. Pada saat itu, jumlah kendaraan yang keluar lebih banyak dibanding yang masuk. Untuk mobil yang keluar totalnya ada 5.477, sedangkan untuk motor mencapai 16.297 motor, sedangkan truk sebanyak 209 armada.
Hingga penerapan PPKM level 4 pada 31 Juli 2021, penurunan volume kendaraan di Surabaya melalui Jalan A Yani terpantau juga masih signifikan. Yakni 2.159 mobil, 5.477 motor, dan 73 truk. Sedangkan yang keluar sebanyak 6.435 mobil, 19.147 motor, dan 246 truk.
"Dengan penyekatan jalan hingga saat ini, sangat efektif untuk mengurangi mobilitas warga dalam memutus mata rantai Covid 19 di Surabaya," jelasnya.
Baca juga: Bocor Saat Hujan dan Timbulkan Bau Tak Sedap, Pasar Srimangunan Sampang Dikeluhkan Warga
Irvan menambahkan, akan terus mengevaluasi mobilitas kendaraan selama PPKM level 4 ini berakhir. Sebab, penurunan masih 60 persen, maka pembatasan dan skrining harus diperketat, meski kasus covid-19 di Surabaya sedikit demi sedikit terus melandai.
"Masyarakat menahan diri melakukan mobilitas untuk keperluan yang tidak urgen dan sebisa mungkin WFH bagi sektor non-esensial. Kami akan terus bersama Polrestabes Surabaya untuk mengetatkan skrining dan penyekatan jalan," pungkasnya.(mkr)
Editor : Redaksi