JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy sebagai tersangka, Sabtu (16/03/2019). Ia diduga menerima suap terkait kasus jual beli jabatan di Lingkungan Kementerian Agama (Kemenag).
Setelah menjalani pemeriksaan panjang, Romi—sapaan akrab—Romahurmuziy nampak keluar dari Gedung Merah Putih KPK dengan mengenakan rompi oranye. Anggota DPR RI tersebut berjalan menuju mobil sambil membagikan dua lembar kertas yang bertuliskan ‘Surat Terbuka untuk Indonesia’.
[irp]Berikut isi surat yang bertanda tangan Romahurmuziy:
SURAT TERBUKA UNTUK INDONESIA
Jakarta, 16/3/2019
1. Saya ingin memulai dengan pepatah arab: musibah yang menimpa suatu kaum akan menjadi manfaat dan faidah untuk kaum yang lain.
2. Saya merasa dijebak dengan sebuah tindakan yang tidak pernah saya duga, saya pikirkan, atau saya rencanakan bahkan firasat pun tidak. Itulah kenapa saya menerima sebuah permohonan silaturahmi di sebuah lobi hotel yang sangat terbuka dan semua tahu bisa melihatnya. Ternyata niat baik ini menjadi petaka.
3. Dengan adanya informasi pembuntutan saya selama beberapa pekan bahkan bulan sebagaimana disampaikan penyelidik, inilah resiko menjadi juru bicara terdepan sebuah koalisi yang menginginkan Indonesia tetap dipimpin oleh paham nasionalisme-relegius yang moderat.
4. Kejadian ini juga menunjukkan inilah resiko dan sulitnya menjadi salah satu public figure yang sering menjadi tumpuan aspirasi tokoh agama atau tokoh-tokoh masyarakat dari daerah.
5. Kepada rekan-rekan TKN Jokowi-Amin dan masyarakat Indonesia, saya mohon maaf atas kejadian menghebohkan yang tidak diinginkan ini. Inilah resiko pribadi saya sebagai pemimpin yang harus saya hadapi dengan langkah-langkah yang terukur dan konstitusional dengan mengedepankan asas praduga tak bersalah. Mohon doanya.
6. Kepada warga PPP di seluruh pelosok tanah air, rekan-rekan pengurus DPP, DPW, DPC PAC & Ranting : Saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas seluruh persepsi dan dampak akibat kejadian yang sama sekali tidak pernag terlintas di benak ini. Jangan kendurkan perjuangan karena waktu menuju pemilu hanya tinggal hitungan hari. Saya sudah keliling nusantara dan meyakini PPP lebih dan mampu untuk melewati ambang batas parlemen. Saya akan segera mengambil keputusan yang terbaik untuk organisasi, setelah bermusyawarah dengan rekan-rekan fungsionaris DPP dan DPW dalam keterbatasan komunikasi yang saya miliki saat ini.