Sengkarut Data Penerima Manfaat PKH di Gresik, Data Adminduk Salah Satu Warga Terpakai Orang Lain

Reporter : Abdul Aziz Qomar - klikjatim.com

Eliyah Rosyidah saat menunjukkan NIK dan data dirinya sebagai penerima manfaat PKH (Ist)

KLIKJATIM.Com | Gresik – Data administrasi kependudukan (Adminduk) milik warga Pangkahkulon bernama Eliyah Rosyidah bisa terpakai orang lain.

Hal tersebut diketahui saat Eliyah akan membuka rekening Bank BNI, namun betapa kagetnya saat dia mengetahui dari pihak Bank, NIK (Nomor Induk Kependudukan) miliknya sudah terdaftar di rekening orang lain.

Bahkan nama Ibu kandung Eliyah pun tercantum dalam rekening milik orang lain.

Suami Eliyah, Nur Hasyim membeberkan, dia dan istrinya mengaku kaget lantaran orang lain bernama Supinah yang punya rekening dengan data administrasi kependudukan milik istrinya itu termasuk penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH).

“Lah ini kok bisa? Sementara istri saya juga terdata sebagai penerima manfaat program PKH sejak 2022, tapi sampai saat ini tidak pernah menerima bentuk bantuan tersebut,” kata dia.

Istri Nur Hasyim pun merasa dirugikan lantaran tidak dapat membuka rekening di Bank yang dimaksud, lantaran data pribadinya sudah terpakai oleh orang lain.

“Ya makanya ini saya juga heran, dari pihak BNI dan Pemerintah Desa menyampaikan ada kesalahan data gitu aja,” ungkapnya dengan nada kecewa.

Baca juga: Bantuan PKH di Gresik Bermasalah Lagi, 17 KPM Bantuannya Dicuri

Sementara itu, Koordinator Kabupaten PKH Gresik Diana Tri Ratnaningtias menyampaikan, permasalahan tersebut sudah dia telusuri. Dia mengaku, Pendamping PKH hanya pengguna data.

“Sehingga acuan data kami adalah DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) yang menjadi acuan dari semua bantuan APBN. Sehingga kalau ada kekeliruan pendataan itu kewenangan Dukcapil dan Pusdatin (Pusat Data dan Informasi) selaku pengelola DTKS,” terang dia.

Diana menerangkan, sempat ada sinkronisasi atau pemandanan data dari Dukcapil dengan Pusdatin. Kemungkinan di situ ada masalah yang menimbulkan perbedaan data.

“Tapi saya tidak bisa menjelaskan detail kenapa NIK yang bersangkutan bisa terpakai orang lain,” kata Diana.

Nah, pihaknya selama ini hanya melakukan pengawalan bansos, dan yang menerima bantuan itu adalah Supinah sejak 2016.

“Yang jelas kami hanya mengawal bansos atas nama Ibu Supinah, yang Ibu Eliyah kami tidak pernah,” terang dia. (qom)