KLIKJATIM.Com | Gresik—Persatuan Saudagar Bawean (PSB) mengusulkan agar jadwal penerbangan di Lapangan Terbang (lapter) Harun Tohir Bawean ditambah. Hal itu untuk mengakomodir para wisatawan yang hendak berwisata di Bawean di hari libur atau weekend.
Perwakilan pengurus PSB Muhammad Nuh menjelaskan, lapter Bandara Harun Tohir sangat perlu untuk terus berbenah dengan peningkatan pelayanan. “Baik dalam hal kenyamanan penumpang dan menambah volume rutenya terutama jalur Juanda pulang pergi (PP) di hari wekend (Jumat, Sabtu, Minggu) untuk memudahkan akses liburan wisatawan mancanegara,” ungkapnya, Kamis (20/1/2022).
Menurutnya, Pulau Bawean sudah dilabeli Icon sentra wisata bahari Jawa Timur bahkan Balinya Jatim. Pekerjaan rumah bersama khususnya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik bisa mempunyai kesamaan konsep agar usulan ini bisa terlealisasi.
“Pemkab Gresik perlu membuat Perda tentang Industrialisasi Parawisata, dengan target bisa membawa dampak besar bagi masyarakat bawean. Di antaranya, legalisasi sentra-sentra wisata, usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Bawean makin bertumbuh, ada banyak bidang jasa, lapangan pekerjaan, dan memanah pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Gresik,” beber mantan Direktur Pariwisata BUMD Malang itu.
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Harun Tohir Gresik Tata Surya mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan Koordinator Wilayah (Korwil) Sumenep untuk usulan tambahan jadwal penerbangan Susi Air.
“Itu pasti ada penggeseran jadwal, dan kami masih koordinasi dengan Korwil Sumenep. Karena di Jatim Korwilnya itu di Sumenep,” ucapnya, Kamis (20/1/2022).
Diakuinya jadwal penerbangan perintis bandara Harun Tohir memang belum ada di hari wekend Jumat, Sabtu, Minggu. Sementara jadwalnya hari Senin, Selasa, dan Kamis.
“Kami juga akan membuat tembusan ke direktorat angkatan udara untuk tambahan jadwal di hari wekend ini bandara Harun Tohir ini,” ujarnya.
Sekedar diketahui, Bawean merupakan pulau yang berjarak sekitar 120 kilometer di utara Gresik. Untuk mencapainya, warga pulau tersebut yang terdiri atas etnis Jawa, Madura, Bugis, hingga Banjar kerap menggunakan kapal perintis atau kapal cepat dari Pelabuhan Gresik. (mkr)
Editor : Redaksi
