klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

PT Garam Dikritik Bupati Sumenep Karena Kurang Sinergis dalam Penanganan Banjir

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
BANJIR: Pengendara motor dan mobil menerobos genangan banjir yang merendam jalan poros Sumenep–Pamekasan di depan gerbang ikon Kabupaten Sumenep. Banjir menyebabkan arus lalu lintas tersendat dan aktivitas warga terganggu (M.Hendra.E/KLIKJATIM.Com)
BANJIR: Pengendara motor dan mobil menerobos genangan banjir yang merendam jalan poros Sumenep–Pamekasan di depan gerbang ikon Kabupaten Sumenep. Banjir menyebabkan arus lalu lintas tersendat dan aktivitas warga terganggu (M.Hendra.E/KLIKJATIM.Com)

KLIKJATIM.Com | Sumenep – PT Garam hingga kini belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait banjir yang merendam jalan utama penghubung Kabupaten Sumenep dan Pamekasan. Padahal, berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Sumenep, telah menyampaikan kritik keras terhadap BUMN tersebut.

Corporate Secretary PT Garam, Indra Kurniawan, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp pada Sabtu (24/5/2025), mengaku sedang menyiapkan rilis resmi untuk media. Ia juga menyebut tengah berada di luar negeri sehingga mengalami kendala komunikasi.

“Saya sedang menyiapkan rilis jawaban untuk media. Saya di luar negeri, jadi khawatir sinyal tidak stabil,” tulis Indra singkat.

Saat dihubungi kembali, Indra mengulang pernyataan sebelumnya dan memastikan pihaknya akan mengeluarkan keterangan resmi dalam bentuk holding statement.

“Ya, kami kirimkan,” ujarnya dengan kalimat singkat.

Sementara itu, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, melontarkan kritik tajam terhadap PT Garam. Ia menilai perusahaan pelat merah itu belum menunjukkan sikap kooperatif dalam upaya penanggulangan banjir yang berdampak besar pada aktivitas masyarakat.

Menurutnya, PT Garam terlalu kaku mempertahankan kepemilikan lahan, padahal situasi darurat seperti banjir membutuhkan kebijakan yang lebih fleksibel demi kepentingan publik.

Baca juga: Bupati Sumenep Sentil PT Garam Kurang Kooperatif Bantu Penanganan Banjir
“PT Garam seharusnya lebih bijak. Kalau sudah menyangkut keselamatan masyarakat, jangan terlalu kaku. Lahan itu bukan barang antik yang disimpan. Gunakan secara bijak untuk mencegah banjir,” tegas Fauzi, Kamis (22/5/2025).

Banjir yang terjadi menyebabkan ruas jalan poros tergenang hingga setinggi lutut orang dewasa, menimbulkan kemacetan parah dan kerugian ekonomi bagi warga sekitar.

Fauzi juga menekankan bahwa penanganan banjir harus dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya di bagian hulu, tetapi juga di hilir, termasuk wilayah yang menjadi tanggung jawab PT Garam.

“Penanganan tidak cukup dari hulu. Hilir juga harus diperbaiki, termasuk area yang dikelola PT Garam. Jangan merasa tak punya tanggung jawab hanya karena itu lahan mereka,” ujarnya.

Ia menyoroti lemahnya sinergi antara Pemkab Sumenep dan PT Garam. Meski telah dilakukan beberapa pertemuan, Fauzi berharap PT Garam menunjukkan komitmen nyata, bukan sekadar kehadiran formal dalam rapat.

“Kami sudah beberapa kali duduk bersama PT Garam. Tapi ke depannya, jangan hanya datang rapat lalu pulang tanpa hasil. Harus ada langkah nyata supaya saat hujan turun, warga tidak jadi korban lagi,” ujarnya serius.

Di sisi lain, Pemkab Sumenep terus berupaya memperbaiki infrastruktur pendukung, seperti normalisasi sungai dan pembangunan saluran drainase. Bupati Fauzi menegaskan, keberhasilan program ini memerlukan dukungan aktif dari semua pihak, termasuk PT Garam. (qom)

Editor :