KLIKJATIM.Com | Gresik – Ribuan petani dan petambak di Kabupaten Gresik mendapatkan pupuk non subsidi dengan harga diskon 40 persen dari Petrokimia Gresik, produsen pupuk anggota holding Pupuk Indonesia (PI) yang berbasis di Gresik.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, program gebyar diskon pupuk non subsidi yang digelar pada Rabu 7 Februari 2024 tersebut mengalokasikan 7.000 paket pupuk non subsidi dengan harga Rp200.000 per paket, harga tersebut 40 persen lebih murah dari harga asli yang mencapai Rp340.000 tiap paketnya.
“Jadi ada selisih 40 persen dari harga reguler pupuk non subsidi,” tutur Dwi Satriyo.
Dijelaskan, paket pupuk tersebut terdiri dari satu sak pupuk SP-26 dan satu sak pupuk urea. Petrokimia Gresik sendiri, melalui Pupuk Indonesia mendapatkan arahan dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian dan Kementerian BUMN untuk membantu masyarakat petani dan petambak menyediakan pasokan pupuk terjangkau dan memadai.
“Ini program pemerintah yang menugaskan ke kami untuk membantu petani dan petambak yang mengalami dampak elnino (yang mempengaruhi masa tanam dan harga pangan). Kami berkomitmen bersama Bupati Gresik untuk membantu petani dan petambak, menjaga pasokan pupuk tercukupi,” tutur Dwi Satriyo.
Baca juga: Senyum Bahagia, Petani di Bojonegoro Dapat Pupuk Non Subsidi Diskon dari PT Pupuk Indonesia
Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani berujar, pihaknya sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Petrokimia Gresik yang telah membantu memberikan pupuk non subsidi dengan harga diskon. Hal ini menurut Yani akan membantu petani dalam masa tanam.
“Mudah-mudahan ini meringankan ongkos tanam, karena di Gresik ini ada dua sektor strategis yang menopang ketahanan pangan yaitu pertanian dan perikanan,” ujar Yani.
Dikatakan, Pemerintah Kabupaten Gresik sendiri berencana mengadakan program serupa, yakni pupuk non subsidi diskon kepada petani dan petambak di Gresik dengan subsidi APBD.
“Nah adanya gebyar pupuk non subsidi diskon yang digelar Petrokimia ini akan coba kami lakukan (tiru) tapi dengan (subsidi) dari anggaran APBD Gresik, akan kami kaji dulu regulasinya bersama Dinas Pertanian, Perikanan dan Bappeda, kalau boleh kita jalankan,” imbuh Yani. (qom)