KLIKJATIM.Com | Lamongan - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Lamongan gencar melakukan pemeriksaan hewan kurban. Pemeriksaan ini menyasar beberapa pasar hewan di berbagai wilayah, termasuk di Kecamatan Lamongan, Tikung, Kembangbahu, dan Mantup.
Sofiah Nurhayati, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, menjelaskan bahwa pemeriksaan ini bertujuan untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa hewan yang diperdagangkan dalam kondisi sehat dan layak jual.
"Memastikan ternak bakal calon kurban dalam keadaan sehat sesuai persyaratan dan tidak menunjukkan gejala-gejala penyakit hewan menular," tutur Sofi saat ditemui di Kantornya, Selasa (3/6/2025).
Baca Juga : Bupati Lamongan Sapa Perantau di Manado: “Jangan Lupa Lamongan!”
Pemeriksaan kesehatan hewan secara intensif telah dilakukan sejak 26 Mei 2025 dan akan terus berlanjut hingga H-1 Idul Adha. Sebelumnya, Disnak Keswan juga telah melakukan pemantauan dan pemeriksaan hewan setiap harinya.
"Pelaksanaannya setiap hari dan mulai intensif dari tanggal 26 Mei 2025 sampai H-1 pelaksanaan kurban. Yang sudah terlaksana itu di tanggal-tanggal 26 Mei, 27 Mei, 28 Mei, dan hari ini 3 Juni," imbuh Sofi.
Untuk mendukung kegiatan ini, Disnak Keswan melibatkan total 140 petugas. Mereka terdiri dari 41 dokter hewan, 62 petugas dinas (paramedis veteriner, pengawas bibit ternak, penyuluh, pengawas mutu pakan, dan lainnya), 15 mahasiswa Fakultas Peternakan UNISLA, 5 mahasiswa FKH Universitas Brawijaya, 8 mahasiswa FKH UWKS, dan 9 siswa SMK Muhammadiyah 6 Modo. Seluruh tim ini akan diterjunkan di 27 kecamatan di Lamongan.
Baca Juga : Bupati Lamongan dan Waster Panglima TNI Tinjau Progres TMMD ke-124 di Sekaran
Terkait ketersediaan hewan kurban, Sofi memastikan bahwa populasi ternak di Lamongan sudah mencukupi kebutuhan. Tercatat populasi kambing/domba mencapai 176.578 ekor dan sapi 107.030 ekor.
"Populasi sudah mencukupi, namun pembelian hewan kurban bisa dari mana saja tergantung pembeli. Seringnya masyarakat juga mengambil dari kabupaten sekitar seperti Mojokerto, Probolinggo, Pasuruan, dan kabupaten lain," ujarnya.
Selama proses pemeriksaan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan juga memberikan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) kepada pedagang dan peternak. Hal ini dilakukan untuk mengajak mereka turut serta dalam meminimalisir persebaran penyakit hewan menular dengan menjaga biosecurity lingkungan maupun personal. (yud)
Editor : Rozy