KLIKJATIM.Com | Bangkalan--Ratusan warga tergabung dalam Pemuda Madura Bersatu (PMB) meluruk kantor DPRD Bangkalan. Mereka meminta bertemu Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron.
[irp]
Namun, saat aksi berlangsung massa ditemui Wakil Bupati Bangkalan Moh. Mohni. Masa pun langsung mengusir wakil bupati.
“Kami tidak ingin bertemu dengan wakil bupati, yang kami butuhkan adalah Bupati Bangkalan silahkan bapak pergi dari sini. Jika kantor bupati tidak mau didemo jadikan kandang ayam saja,” tegas Munawwir peserta aksi saat orasi di depan gedung DPRD Bangkalan, Jumat (6/11/2020).
Koordinator Lapangan Aksi, Abd. Rahman mengatakan, aksi ini merupakam keprihatinan warga Bangkalan atas pelayanan kesehatan terhadap seorang warga bernama Muani asal Dusun Klompang, Desa Batobella, Kecamatan Geger, Bangkalan.
"Namun, setelah dierawat dan dioperasi justru malah lumpuh total," katanya Rahman.
Informasi yang dihimpun, Muani merupakan ibu hamil yang bayinya meninggal di dalam kendungan. Setelah dirujuk ke RSUD Bangkalan, Muani dioperasi dan dirawat lima hari. Sayangnya, setelah dioperasi dan dirawat juatru Muani tidak bisa menggerakkan tangan dan kakinya.
"Selain itu, Muani juga mendapatkan pelayanan yang kasar dari petugas rumah sakit. Baik secara verbal atau perlakuan," ungkap Rahman.
Pada kasus ini, lanjut Rahman, biaya rumah sakit Muani juga diklaimkan ikut biaya BPJS. Padahal, keluarga Muani membayar biaya operasi dan perawatan di rumah sakit secara mandiri sebesar Rp 18,3 juta.
"Pasien memang peserta BPJS. Tapi, karena ingin mendapatkan pelayanan yang bagus pasien memilih biaya mandiri dan sudah dibayar kontan. Tapi, oleh rumah sakit masih saja diklaimkan biaya ada yang ditanggung BPJS, itu kejanggalannya," papar dia. (mkr)
Editor : Suryadi Arfa