klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Waspada! Fenomena La Nina dan Hidrometeorologi Potensi Landa 22 Kota Kabupaten di Jatim

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa melakukan koordinasi dalam agenda kunjungannya ke BPBD Jatim di Waru, Sidoarjo. (Satria Nugraha/klikjatim.com)
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa melakukan koordinasi dalam agenda kunjungannya ke BPBD Jatim di Waru, Sidoarjo. (Satria Nugraha/klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com I Sidoarjo - Warga Jawa Timur (Jatim) diimbau agar lebih waspada saat memasuki musim penghujan kali ini. Pasalnya, ada 22 kota kabupaten di Jatim yang kemungkinan menghadapi fenomena La Nina dan Hidrometeorologi.

[irp]

Untuk menyikapi itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa langsung melakukan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) secara virtual dengan instansi terkait.

"La nina dan hidrometeorologi kemungkinan akan melanda 22 titik kabupaten kota di Jatim ketika musim penghujan. Maka dari itu perlu persiapan dan kesigapan untuk menghadapinya," kata Khofifah saat berkunjung ke Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Rabu (21/18/2020).

Karena itu kewaspadaan ini harus disosialisasikan, serta melakukan berbagai persiapan. Antara lainnya dengan melakukan sinergitas antara Pemprov Jatim, BPBD serta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) agar melakukan kesiapsiagaan di 3 titik. 

"Kita akan lakukan apel di 3 titik, 1 mataraman, 2 pantura, 3 di titik tapal kuda. Jika ada evakuasi pengungsian, kita pastikan bahwa mereka terproteksi kesehatannya," tutur Khofifah. 

Sementara itu, Kepala BMKG Tanjung Perak, Taufik Hermawan menegaskan bahwa La Nina bukanlah badai. Tapi sebuah fenomena perubahan cuaca karena naiknya suhu di laut pasifik sehingga mengakibatkan bencana hidrometeorologi.

"Akibat La Nina yang paling utama adalah curah hujan naik sekitar 25 persen, sehingga berpotensi banjir di wilayah tertentu," jelasnya. 

Sedangkan hidrometeorologi sendiri merupakan bencana alam yang terjadi sebagai dampak dari fenomena meteorologi, seperti hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi.

Karena itu masyarakat diimbau agar tetap waspada, siap siaga dan tidak panik. (nul)

Editor :