KLIKJATIM.Com | Surabaya - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Jawa Timur hingga Semester I/2020 lalu turun 10 persen. Untuk itu DPRD Jawa Timur meminta Gubernur Jatim membuat strategi mengantisipasi melemahnya pertumbuhan ekonomi. Pemprov juga diminta mencari strategi guna menstabilkan perekonomian di daerah.
[irp]
Ketua DPRD Jatim, Kusnadi mengungkapkan, bahwa Pemprov Jatim harus serius menyiapkan langkah-langkah strategis dalam rangka menahan laju ekonomi yang minus. “Kami meminta Pemprov Jatim menyiapkan langkah strategis dalam rangka menahan laju ekonomi yang minus. Kita semua harus berusaha,” katanya.
DIkayakan, penurunan daya beli berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) turun di angka 10 persen. “Padahal sumber PAD pertama itu pajak kendaraan bermotor. Karena pendapatan masyarakat rendah, pembelian menurun. Akibatnya pemasukan kita juga menurun,” jelas Kusnadi.
Disebutkan, sumber utama PAD Provinsi adalah Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB). “Ini sangat dipengaruhi betul dengan daya beli masyarakat,” imbuhnya.
[irp]
Dikatakan, DPRD Jatim berusaha untuk meningkatkan perekonomian di sektor ekonomi. Ia tidak menginginkan adanya minus dalam pertumbuhan ekonomi karena adanya pandemi. “Banyak cara yang kita lakukan, seperti program padat karya. Upaya ini untuk mengantisipasi guncangan ekonomi,” terang dia.
Program padat karya pun akan digenjot guna mengangkat laju pertumbuhan ekonomi pada masyarakat secara langsung. Meski demikian, kata Kusnadi, Masyarakat pedesaan yang berbasis pertanian masih mampu mempertahankan diri. “Bahkan NTP (nilai tukar petani) ini tumbuh naik, justru perkotaan ini yang sangat terdampak. Akibat Covid-19 ini macet semua di perkotaan, dan petani agak diuntungkan,” jelasnya. (hen)
Editor : Redaksi