klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Dimintai Tolong PT Gresik Jasatama, Ketua DPRD Rayu Warga Izinkan Tongkang Batubara Merapat, Warga Tetap Menolak

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Pertemuan Ketua DPRD Fandi Ahmad Yani bersama akil Ketua Komisi I Syaichu Busiri dengan warga Kemuteran seputar permintaan diizinkannya bongkarbatubara 2 tongkang
Pertemuan Ketua DPRD Fandi Ahmad Yani bersama akil Ketua Komisi I Syaichu Busiri dengan warga Kemuteran seputar permintaan diizinkannya bongkarbatubara 2 tongkang

KLIKJATIM.Com | Gresik - Protes warga Lumpur, Kemuteran, dan Kroman Kecamatan Gresik untuk menolak kegiatan bongkar muat kapal batubara membuat pusing manajemen PT Gresik Jasatama. Kabarnya manajemen GJT meminta bantuan Ketua DPRD Gresik untuk merayu warga agar mengizinkan kegiatan bongkar, namun hal itu ditolak mentah-mentah oleh warga.

Titik Parwati Hesti, Perwakilan warga Kemuteran menegaskan, keputusan warga tetap satu yakni menolak kegiatan bongkar muat batubara di wilayahnya. Warga sudah pasti tidak mengizinkan 2 kapal tongkang sarat muatan batu baru yang telah sandar di pelabuhan PT. Gresik Jasa Tama (GJT) untuk bongkar.

[irp]

"Kan yang membuat keputusan untuk menghentikan aktifitas batubara adalah DPRD Gresik, lalu kok sekarang diminta lagi untuk izinkan bongkar. SIkap kami tidak berubah aktivitas bongkar muat batu bara di GJT harus dihentikan," jelasHesti.

Dikatakan, saat demo Selasa 18 Agustus kemarin, Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani bersama Wakil Ketua Komisi I Saichu Busiri sempat bertemu dengan warga. Intinya kedua legislator PKB ini meminta warga mengizinkan 2 kapal yang terlanjur sandar diperbolehkan bongkar. "Kedatangan Gus Yani atas permintaan bantuan Kapolres dan GJT yang minta tolong agar 2 tongkang batu bara yang merapat bisa bongkar muat. Tapi permintaan itu kami tolak," ungkap Hesti.

Dikatakan, bahwa pertemuan antara Ketua DPRD, dan warga tersebut digelar secara terbuka. "Tidak diam-diam. Tidak benar itu. Wong ada pihak Intel Pak Syuhada yang gantikan Pak Jingga (Kasat Intel, Red). Ada buktinya kok pak," ungkapnya.

[irp]

Ditambahkan, dalam pertemuan itu warga memberikan 2 opsi. Salah satunya, meminta Direktur Utama PT GJT, Rudy Djaja Saputra datang langsung menemui warga. "Pak Rudy silakan datang. Karena kami merasa tidak punya masalah dengan polisi. Jadi harusnya yang datang ya Pak Rudy sendiri," katanya.

Hesti menegaskan, warga Kemuteran, Kroman, dan Lumpur tetap memegang komitmen. "Kami menolak GJT melakukan bongkar muat batu bara," pungkasnya.

Sementara Camat Gresik Purwanto menyatakan, saat rapat dengan Ketua DPRD Gresik Selasa (18/8) kemarin, nasib 2 tongkang batu bara yang terlanjur sandar di GJT sudah sempat dipertanyakan. "Itu kemarin juga ditanyakan oleh warga kepada pimpinan rapat (Ketua DPRD, Red), tapi pimpinan rapat tidak menjawab, rapat langsung ditutup," katanya.

Hingga berita ini diturunkan Ketua DPRD Gresik Fandi Ahmad Yani dan Wakil Ketua Komisi I DPRD Gresik , Syaichu Busiri juga belum merespon telepon. Begitu pula manajemen Gresik Jasatama juga belum menjawab pertanyaan klikjatim terkait pertemuan tersebut. (nul)

Editor :