KLIKJATIM.Com | Bondowoso - Puncak Piramid Bondowoso bakal ditutup dan dijaga petugas agar tidak ada pendakian. Hal ini menyusul adanya dua korban meninggal dunia karena terjatuh dari bukit tersebut.
Perhutani KPH Bondowoso mengakui, bukit yang berada di Kecamatan Curahdami tersebut masuk wilayahnya. Selama ini belum ada pengelolaan resmi.
[irp]
"Sementara kami tutup total, hingga ada formulasi paling pas dalam pengelolaannya," jelas Wakil Administratur Perhutani KPH Bondowoso, Billy Mahardika saat ditemui di kantornya, Rabu (12/8/2020).
Menurut Billy, kawasan tersebut selama ini tidak pernah dibuka untuk pendakian karena berbahaya. Tapi warga maupun pendaki biasanya langsung naik seolah mengabaikan peringatan.
"Kami dan polsek setempat sebenarnya sudah lama memasang papan imbauan dan peringatan untuk tidak naik ke atas. Tapi tetap saja tak diindahkan," paparnya.
[irp]
Untuk mencegah pendaki naik, imbuh Billy, Perhutani akan menempatkan petugas, yang akan selalu siaga di akses jalan menuju puncak. Aturan itu tak hanya berlaku bagi pendaki, tapi juga warga sekitar yang hendak naik.
Untuk diketahui, Bukit Piramid bukan destinasi wisata atau lainnya. Sebab, bukit tersebut memiliki kontur yang sangat terjal dan ekstrem.
Pendakian di Bukit Piramid menjadi sorotan setelah pelajar SMA asal Bondowoso, Multazam Azhari (18) tewas usai terjatuh ke jurang pada Minggu (9/8/2020). Lalu pada Juni 2019, seorang pelajar SMP bernama Thoriq juga jatuh ke jurang bukit yang terletak di Kecamatan Curahdami tersebut. Korban baru ditemukan setelah 13 hari dicari. (bro)
Editor : Tsabit Mantovani