KLIKJATIM.Com | Surabaya – Momen pelaksanaan hari raya Idul Adha tahun ini terbilang cukup spesial. Pasalnya, untuk menyembelih seekor hewan kurban saja panitia diharuskan melewati beberapa proses pemeriksaan sebagai antisipasi penularan virus corona (Covid-19).
Kebijakan itu tercantum dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Timur Nomor 451/10475/012.1/2020, tentang Pelaksanaan Kegiatan Idul Adha 1441 H/2020 M pada Situasi Pandemi Covid-19. Berdasarkan SE tersebut dijelaskan, ada beberapa prosedur yang harus dilakukan oleh panitia kurban.
Antara lainnnya harus menjaga jarak saat pelaksanaan penyembelihan. Selain itu, panitia juga wajib melewati proses pemeriksaan kesehatan, menjaga kebersihan saat dan setelah penyembelihan, serta menjaga kebersihan lingkungan maupun alat kerja.
[irp]
"Hewan kurban juga harus dipastikan sehat terlebih dahulu, dan sesuai dengan aturan yang berlaku agar memperoleh daging kurban yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH)," ujar Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, Selasa (28/7/2020).
Lebih jauh dijelaskan, setidaknya ada empat kegiatan yang diperbolehkan sesuai aturan. Yaitu kegiatan takbiran menyambut Idul Adha, penyelenggaraan shalat Idul Adha, penyembelihan hewan kurban, dan pendistribusian daging kurban.
"Ini berdasarkan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2020 dan Fatwa MUI Nomor 36 Tahun 2020," terangnya.
Namun, untuk kegiatan takbiran diimbau agar masyarakat tidak melakukan takbir keliling. Cukup melaksanakan takbiran di Masjid, Mushala dan Rumah masing-masing dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
[irp]
Sedangkan shalat ied memang diperbolehkan, tapi ada sejumlah syarat yang wajib dipenuhi. Begitu pula dengan penyembelihan hewan kurban, yaitu harus memperhatikan protokol kesehatan dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah (Pemda) setempat. Kecuali pada tempat-tempat yang memang dianggap masih belum aman dari ancaman persebaran Covid-19 oleh Pemda setempat atau Tim Gugus Tugas Daerah.
"Bagi warga lanjut usia yang rentan tertular penyakit, serta orang dengan sakit bawaan yang berisiko tinggi terhadap Covid-19, diimbau untuk tidak mengikuti shalat Idul Adha di Masjid atau lapangan," lanjutnya.
Selanjutnya, Khofifah juga berharap, Idul Adha tahun ini mampu meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan, keikhlasan, solidaritas dan ketaqwaan seluruh umat muslim di tengah bencana pandemi Covid-19. "Idul Adha tahun ini sangat spesial karena dilaksanakan di tengah musibah wabah virus Covid-19. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan kesabaran dan keikhlasan, serta mampu meningkatkan kualitas taqwa kita dalam beriman dan berislam," pungkasnya. (nul)
Editor : Redaksi