klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Mainan Perahu, Dua Remaja Tulungagung Tenggelam di Sungai

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Ilustrasi pelajar tenggelam
Ilustrasi pelajar tenggelam

KLIKJATIM.Com | Tulungagung - Dua orang remaja asal Desa Ngunggahan, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung tewas saat bermain perahu tong di sungai Sambitan, Sabtu (4/7/2020). Korban YM (14) dan MJ (14) tidak bisa berenang dan tenggelam di sungai yang memiliki kedalaman 2,5 meter.

[irp]

Menurut saksi mata di lokasi kejadian, sekitar pukul 14.30, kedua korban bersama dua rekannya satu kampung bermain di tepi sungai. Kedua rekannya RD (14) dan WA (14) mengajak bermain perahu-perahuan dari tong besi bekas yang ada di tepi sungai. Karena tertarik, YM, MJ dan WA naik perahu tong besi, sementara RD berenang di sampingnya.

Sekali dayung, tong besi itu kemudian bergeser ke tengah sungai atau 30 meter dari titik mereka mengayuh pertama kali. Namanya remaja, sesampai di tengah, ketiga ABG ini iseng menggoyang-goyangkan drum bekas. Awalnya tidak masaah, namun lama-kelamaan, drum bekas tersebut terisi air hingga memenuhi bagian dalam.

Karena tidak ada ruang udara di dalam tong, perahu yang dinaiki MJ, WA dan YM terisi air dan perlahan tenggelam. "Karena digoyang-goyangkan, perahu mereka terisi air. Dan tidak kuat menahan beban juga, maka perahu tersebut perlahan tenggelam dimulai dari sisi depan," kata Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia.

[irp]

Melihat perahu tenggelam, RD berusaha menolong rekannya dengan menarik mereka. Namun upaya itu gagal, karena MJ dan YM tidak bisa berenang dan panik saat keduanya tenggelam. Sementara WA berhasil meloloskan diri karena bisa berenang ke tepi sungai yang dangkal.

Melihat rekannya tenggela, WA dan RD kemudian meminta tolong warga sekitar dengan menyusuri sungai. Tak lama, YM dalam kondisi tak sadarkan diri dan langsung dilarikan ke RS Muhammadiyah Bandung. Tidak lama kemudian MJ ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa. “YM sempat dibawa ke RS. Namun, sayang nyawanya tidak tertolong," terang kapolres. (hen)

Editor :